Halaman

Rabu, 30 Mei 2012

Matarmaja I

Tahun 2008
Stasiun Poncol  Semarang 

18.45
 Terdengar tuuuuuuutt... suara semboyan (klakson) kereta api dari dalam stasiun, aku terduduk di lantai beranda stasiun bersama Nadi, temanku dari desa. Disekelilingku orang - orang melakukan hal sama, duduk di lantai, menunggu dibukanya loket kereta api yang umumnya ekonomi, seperti kami pula.
Menunggu adalah hal yang menjemukan, beberapa jam kami menunggu, tepat jam 20.30 loket kereta api jurusan Jakarta - Malang dibuka. Aku mengantri di depan  loket, bersama orang - orang yang satu jurusan.
"Malang Bu, 2"..
"52 ribu mas.."
Kusodorkan uang 50-an dan 10-an ribu, pada waktu itu harga tiket 26.000 per orang untuk jurusan Semarang - Malang, menggunakan kereta ekonomi Matarmaja.
Kemudian kami masuk ke peron stasiun, dan bertanya kepada satpam yang jaga di pintu peron.
"Matarmaja arah Malang jam berapa mas ?".. tanyaku
"Nanti jam 10 malam"..
"Baik, terimakasih.."
............
21.45
15 menit lagi kereta datang, pikirku. Kamipun bersiap - siap, membawa sebuah tas besar, dan sebuah kardus berisi emping dari Limpung.
Waktu itu aku baru lulus SMA, pertama kalinya aku naik kereta, dan pertama kalinya aku pergi ke Malang. Tujuanku adalah rumah kakak ku, dia menikah dengan orang Malang. Karena baru lulus dan aku ingin minta uang untuk masuk kuliah (pada waktu itu 1 jt karena aku ingin kuliah D1) yang katanya kakakku sudah menjadi bos rongsok (jual beli rongsok / barang bekas).
Sedangkan Nadi adalah temanku, dia sudah dewasa, sehari - harinya jualan siomay di sekolah - sekolah. Dia ingin mencari rejeki di tempat kakakku, bekerja ikut mencari rongsok di sana.
......
22.30
Aku mulai gelisah, karena belum ada pengumuman bahwa kereta Matarmaja akan datang,
"Apakah aku yang tidak dengar sampai ketinggalan kereta." pikirku cemas.
Akhirnya ku putuskan untuk bertanya kepada satpam. Hatiku sedikit lega karena katanya keretanya terlambat, mungkin pukul 00.00 katanya.
Setidaknya aku belum ketinggalan kereta, pikirku, walaupun terpaksa menunggu lama sambil ngantuk - ngantuk, aku tiduran di kursi panjang stasiun yang mulai sepi.
.......
01.00
Terdengar peringatan dari Toa stasiun bahwa Matarmaja jurusan Malang akan segera datang di jalur 3.
"Terlambat lama sekali.." pikirku.
Kamipun bersiap, melangkah ke peron 3, berdiri menunggu... Jelas suara semboyan kereta memekakan telinga, disertai dengan sorot lampu tajam mendekat ke arah kami.
Keretapun berhenti, pintunya jauh dari tempat kami berdiri, memaksa kami berlari menuju pintu kereta. Gerbong 8. Kami berdesakan masuk kereta setelah memberi jalan beberapa penumpang yang mau turun.
Di atas kereta kami mencari kalau - kalau ada kursi yang kosong. Banyak sekali kursi kosong, namun sayang dibuat tidur penumpangnya telentang, sehingga jatah buat 3 orang dipakai 1 orang. Hatiku nggondok sebenarnya, " inikah profil kereta malam kelas ekonomi" pikirku.
Mau tidak mau kami duduk di pintu, lesehan nggelar koran, yang kami beli dengan harga 1 ribu (hanya 2 lembar, koran bekas).
Bau - bau badan, disertai pesing WC yang tepat didepan kami membuat kami tak bisa tidur..
........
Tuuuuuuuuuuttttttttttttttt,,......
Kereta berangkat, mulailah aku meninggalkan kehidupan ku yang lalu. Entah apa yang akan terjadi di kehidupan ku masa datang. Aku hanya bisa merenung sambil memandangi bintang - bintang yang seakan mengucapkan selamat jalan kepadaku. Bebauan itu kian tidak terasa, karena aku mulai terbiasa. Angin malam tak sedingin di desaku, meski kereta melaju dengan kencang. Kusandarkan kepalaku di dinding - dinding kereta, sementara para penjaja makanan masih terus berlalu lalang diantara kami, sambil sesekali meneriakkan dagangan mereka....

6 komentar:

Sebenarnya blog ini berisi catatan bebas, yang tak berarti apa - apa, jadi jangan terlalu diambil hati. Jika ingin berkomentar mohon berkomentar secara bijak. Suwun..