tag:blogger.com,1999:blog-50694239391040195372024-03-13T23:52:48.284+07:00Sego MegonoSebuah ungkapan kejujuranSuwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.comBlogger42125tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-21405510741156887812021-08-23T17:53:00.000+07:002021-08-23T17:53:07.012+07:00Kerinduan ...Sang Perindu...<div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://scontent.fsub11-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/204671663_4883125905047347_4010315749102201608_n.jpg?_nc_cat=108&ccb=1-5&_nc_sid=8bfeb9&_nc_ohc=0IhXa7zpjLMAX9SPkWJ&_nc_ht=scontent.fsub11-1.fna&oh=6f608d2b04795120e126ab329a47a647&oe=61278D58" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="600" height="561" src="https://scontent.fsub11-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/204671663_4883125905047347_4010315749102201608_n.jpg?_nc_cat=108&ccb=1-5&_nc_sid=8bfeb9&_nc_ohc=0IhXa7zpjLMAX9SPkWJ&_nc_ht=scontent.fsub11-1.fna&oh=6f608d2b04795120e126ab329a47a647&oe=61278D58" width="600" /></a></div><br /><div>Dan siapa yang berhak memiliki rasa rindu... </div><div>Tidak.. Seberusaha apapun kita tak akan memiliki bahkan memendam kerinduan itu...</div><div>Rindu dan kerinduan adalah anugerah.. dari Sang pemilik "Rindu"...</div><div>Dan kita tak akan memilikinya ketika Sang pemilik itu tidak memberikannya...</div><div><br /></div><div>Wahai Sang pemilik ' Rindu "...</div><div>Bagaimana orang yang ingin merindukan Mu bisa " Merindukan Mu "...</div><div>dan bagaimana orang yang tidak ingin merindukan Mu bisa " tidak merindukan Mu "</div><div>Jika engkau tidak menganugerahkan " kerinduan " itu...</div><div><br /></div><div>Wahai Sang pemilik " Rindu "...</div><div>Apakah Engkau merindukan aku... </div><div>Jika itu menjadi sebab Engkau memberikan " rasa kerinduan " kepadaku untuk Mu..</div><div>Apakah pantas ku miliki " Kerinduan " kepadamu...</div><div>Atas dasar apa....</div><div><br /></div><div>Wahai Sang pemilik " Rindu "..</div><div>Tanpa sebab apapun.... </div><div>Semuanya hanya milik Engkau....</div><div>Tanpa sebab apapun...</div><div>Kepada siapapun Engkau bisa memberikan atau tidak memberikan " kerinduan "</div><div><br /></div><div>Wahai Sang Maha ...</div><div>Aku berserah...</div><div>Tapi aku ingin merindui Mu ...</div><div>Bolehkah ....</div>Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-37069024093135170292017-03-19T18:54:00.001+07:002017-03-19T18:54:39.346+07:00Gunung itu<p dir="ltr">Selayak para pendaki yang selalu ingin ke gunung, bahkan ingin saat terakhirnya berada di gunung. Begitupun jiwaku, entah sudah berapa lama aku merindukan nya. Bukan hanya sunrise, tapi desau angin dan aroma tanah bahkan badai yang menggetarkan jiwapun aku merindukan nya.<br>
Dingin embun malam yang membasahi rerumputan, selimut kabut merambahi setiap jengkal alam..hitam, gelap... Gemuruh hujan tak menjadi kerisauan dalam diri, justru keadaan itu menjadikan ketenangan dalam hati. Dimana dapat kurenungkan arti kehidupan, tanpa bersinggungan dengan konflik konflik jiwa yang seringkali memuakkan perasaan.<br>
Aku ingin mengerti dan memahami. Walaupun terkadang sulit ditemukan, meskipun kadanga rasa tenang cukup menyelimurkan apa apa tentang tujuan itu. Setidaknya jiwa hanya berpasrah, tanpa memikirkan sesuatu apapun yang membebani. Membiarkan semuanya berjalan apa adanya. Membiarkan hembusan angin memperlakukan aku sesukanya, terkadang menyentuh dengan ramah, terkadang menabrak dengan binal. Biarkan... Biarkan... <br>
Biarkan hawa dingin menusuk tetulangku, sekuat ku bertahan, aku tersenyum dalam kedinginan, tertawa dalam gigilan.</p>
<p dir="ltr">Gilakah.... Mungkin iya.. Kerinduan itu kian menyeruak saat aku mengingatnya.<br>
</p>
Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-54240205147091693662017-03-15T07:36:00.001+07:002017-03-15T07:36:33.743+07:00Miniatur<p dir="ltr">Hidup ini hanya untuk mengabdi.. Itu kata pak kiyai. Setiap hal dalam hidup ini akan bernilai ibadah, jika sebuah jiwa meniatkan nya untuk pengabdian.</p>
<p dir="ltr">Bukan hanya sembayang, beramal, atau puasa yang akan mendapat ganjaran dari Yang Maha Kuasa. Tapi dalam setiap aspek yang kita lakukan, akan bernilai saat kita meniatkannya " untuk Yang Maha Kuasa".</p>
<p dir="ltr">Seperti apakah hasilnya ? Ketentraman. Tak ada yang lebih menyenangkan dari pada itu. Percayalah Tuhan akan menanggung semua yang kita butuhkan. Bahkan bersedia menguraikan permasalahan kita serumit apapun. Dan syaratnya sangat mudah. Kita hanya perlu " membaginya ". Bicaralah dengan Tuhan. Jangan takut atau malu. Tak peduli sebuah jiwa pernah beribadah atau tidak, pernah berdosa atau tidak, Dia akan tetap membantu. Karena itu adalah tanggungjawab-Nya. Karena Dia telah menciptakan kita.</p>
Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-35608676403154876712016-09-17T20:16:00.000+07:002016-09-17T20:16:41.377+07:00Untuk Apa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Setidaknya aku telah berusaha....<br />
Hanya itulah yang bisa kujadikan alasan untuk apa yang ku jalani, atas semua kekecewaan orang orang disekitarku terhadapku. Entah aku harus bagaimana lagi.. itu bukan pertanyaan, melainkan sebuah kalimat keputus asaan. aku tak mau begitu, aku tetap Khusnudzon bahwa Tuhan akan memberikan ku sebuah kesuksesan suatu saat nanti, entah kapan.<br />
Mungkin itu adalah sebuah alasan. tapi seakan aku memang tak bisa berbuat apa-apa, kataku dalam hati. Mungkinkah aku benar benar putus asa sekarang. tapi tidak, aku akan tetap berusaha.. memenuhi tanggung jawabku sebagai ayah, sebagai suami, sebagai anak, sebagai saudara, sebagai sahabat, sebagai manusia.<br />
hanya satu yang ku tahu dan kupahami sekarang. Haruskah aku terus memaksa, sedangkan takdir belum mengijinkan aku kesana, ataukah aku kurang berusaha, sehingga aku tak pernah sampai, tapi aku harus bagaimana..<br />
Tidak... aku tak perlu berpikir tentang apa dan kenapa, hanyalah perlu ku jalani, dan ku bulatkan niatku bahwa hidup hanyalah pengabdian, dan dunia hanyalah permainan. hanya itu yang ku bisa dan berharap Tuhan memaafkanku atas apa yang tak bisa kulakukan untuk kalian..<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-adLw7cXq7zs/V91CJFD8V6I/AAAAAAAAH34/OFHQO0AmAWcYvtGLi_Y2-qrAt2q-pilygCKgB/s1600/IMG_20150928_124216.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-adLw7cXq7zs/V91CJFD8V6I/AAAAAAAAH34/OFHQO0AmAWcYvtGLi_Y2-qrAt2q-pilygCKgB/s320/IMG_20150928_124216.jpg" width="240" /></a></div>
<br /></div>
Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-45592367237325646382015-11-22T15:16:00.002+07:002015-11-22T15:16:41.278+07:00Matarmaja VII<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Ini adalah sebuah kisah kehidupan.. dimana semuanya berawal dari Kereta api Matarmaja jurusan Malang - Jakarta. Sebuah kereta ekonomi yang kumuh waktu itu (th. 2008). dan disinilah cerita itu berlanjut..<br />
<br />
3 bulan sudah kujalani kehidupan pengembaraan ku di daerah Tempursari , Lumajang. Banyak hal dapat aku pelajari, terlebih dari seorang bernama Nur. Walaupun akhirnya kami harus memilih memulai jalan masing- masing, bukan karena perbedaan prinsip, tapi hanya karena sebuah keadaan yang memang harus kami jalani.<br />
<br />
Beberapa waktu kemudian aku tak lagi mencari rongsok di daerah itu, tapi kemudian hanya menampung dari orang-orang yang mencari rongsok disana. itu berlangsung selama beberapa bulan beserta perkenalanku dengan seorang gadis SMA. Dan dialah kelak yang akan menjadi cerita dalam hidup ku.<br />
<br />
Tahun 2009 saya memutuskan untuk kembali ke Jawa Tengah untuk melanjutkan pendidikan. Sebuah lembaga pendidikan bernama <a href="http://vico-com.blogspot.co.id/p/profil.html" target="_blank">Vico ( Vission college Semarang )</a>.</div>
Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-29320687624608920632013-10-20T20:52:00.001+07:002013-10-20T20:52:39.818+07:00Bangun...Akhirnya ku punya kesempatan untuk menjelajah dunia maya ini.. kembali mencari apa yang ingin ku cari.. kembali melihat apa yang ingin ku lihat.. disini seakan semuanya tak terbatas..<br />
<br />
Dan akhirnya ku terpaku oleh sederetan foto-foto masa silam di akun sahabat-sahabat lamaku.. entah sudah seperti apa mereka sekarang, entah mereka menjadi apa sekarang.. pertanyaaan itu berlalu lalang dalam benakku.. Aku merasa terkucil disini.. tertinggal atas apa yang mereka capai.. aku akan menjadi apa, bahkan aku tak pernah bisa menentukan..<br />
<br />
Dan.... kupijat-pijat tuts keyboard di depanku.. aku tak lagi lincah seperti dulu.. tapi... lama lama aku terbiasa.. dan mengingatkan ku kembali bahwa ini adalah pekerjaan sehari-hari ku dulu.. monitor.. kayboard,.. modem... google... backlink... ah... seakan aku mulai lupa dengan semuanya... menjadi tua oleh keadaan yang ku jalani sekarang...<br />
<br />
Apakah aku akan terus seperti ini.. berdiam... menunggu... bersembunyi dari sesuatu yang entah aku tak pernah tahu, sesuatu yang bahkan tak pernah mengejarku, mencariku, maupun mengancamku... aku merasa semakin hilang... dan hilang.... aku tak lagi memberikan komentar atas tulisan sahabat di blog, bahkan aku tak pernah melihat apa yang mereka temukan.. seperti apa cerita mereka sekarang...<br />
<br />
Akh... mungkin aku akan kembali... beranjak dari keterlenaan ini.. keterlenaan yang ku paksa paksaan... keterlenaan dalam kesederhanaan dan pas-pasan...<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-C4rUo47Lv6I/UmPfXYuHjJI/AAAAAAAAAZA/_oBpmOO3Zow/s1600/37756_112089832175771_5525380_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-C4rUo47Lv6I/UmPfXYuHjJI/AAAAAAAAAZA/_oBpmOO3Zow/s320/37756_112089832175771_5525380_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sma</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-EkHR_3PTM6c/UmPfSbN4UJI/AAAAAAAAAYw/bGekcd6HL38/s1600/63369_158724987489471_7551393_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="229" src="http://1.bp.blogspot.com/-EkHR_3PTM6c/UmPfSbN4UJI/AAAAAAAAAYw/bGekcd6HL38/s320/63369_158724987489471_7551393_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">konco kampus</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-xxzWqujO8xs/UmPfT0u7B1I/AAAAAAAAAY4/kgesQEBMRmo/s1600/71571_466572683400832_20845068_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-xxzWqujO8xs/UmPfT0u7B1I/AAAAAAAAAY4/kgesQEBMRmo/s320/71571_466572683400832_20845068_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">poro instruktur</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-JyzTYqvqnUo/UmPfZgVxsYI/AAAAAAAAAZI/w9KxXXt52Og/s1600/201527_206646362697568_7146744_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-JyzTYqvqnUo/UmPfZgVxsYI/AAAAAAAAAZI/w9KxXXt52Og/s320/201527_206646362697568_7146744_o.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">seminar</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-j0ddwcKv5pc/UmPf_UxbazI/AAAAAAAAAZQ/-dM0PALUcB0/s1600/554853_469244696435512_932226128_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-j0ddwcKv5pc/UmPf_UxbazI/AAAAAAAAAZQ/-dM0PALUcB0/s320/554853_469244696435512_932226128_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">munggah gunung</td></tr>
</tbody></table>
Sahabat.. aku akan menyusulmu... menjelajah kembali waktu yang hilang... bersatu kembali mendaki puncak-puncak kebanggaan... dan menjalani hidup ini dengan lebih rumit seperti dulu daripada hidupku sekarang yang sederhana...Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-81281932229780076332013-07-22T16:07:00.003+07:002013-07-22T16:07:33.779+07:00Aku rindu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-tlMfuJz8HcU/Uez2J3YsYhI/AAAAAAAAAYY/t9rfx9EFP8I/s1600/560279_428805190479463_4148794_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="181" src="http://3.bp.blogspot.com/-tlMfuJz8HcU/Uez2J3YsYhI/AAAAAAAAAYY/t9rfx9EFP8I/s200/560279_428805190479463_4148794_n.jpg" width="200" /></a></div>
Aku merindukan hari lalu....<br />
Saat udara malam menusuk tubuhku yang menggigil...<br />
Saat nafasku memburu.. berlomba dengan seantero kabut yang menghalangi pandanganku...<br />
Saat embun menitik di setiap pori kulitku... tanpa ku rasakan...<br />
Saat aku memulai pendakianku di malam - malam itu...<br />
<br />
Aku merindukan saat itu...<br />
Ketika berlomba dengan malam, mendirikan dome di rerumputan...<br />
Menyibak kabut... menyalakan sepercik api...<br />
Menghadirkan unggun.. menghangatkan badan...<br />
Bercanda, menghisap sebatang kretek dan segelas kopi di mangkuk....<br />
<br />
Akh..<br />
Aku ingat malam itu...<br />
Saat badai menerjang... seakan aku akan tamat disana...<br />
Lembaran ilalang.. selalu menjadi pegangan...<br />
Melintasi terjal bebatuan.. menanti sunrise.<br />
Menuju puncak...<br />
<br />
Gunung demi gunung..<br />
Puncak demi puncak....<br />
Berilah aku kesempatan kembali...<br />
Untuk mengagumimu... untuk mendakimu....<br />
Untuk menemukan destinasiku....<br />
<br />
Cemara... hutan... badai...<br />
Ilalang.. lamtoro.. embun..<br />
Pepasiran.... batu... sunrise..<br />
Kawah.... puncak... edelweis...<br />
<br />
Aku rindu.... Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-20227620697903333032013-06-10T10:16:00.001+07:002013-06-10T10:16:16.373+07:00Rahwana Pensiun<a href="http://wayang.files.wordpress.com/2010/03/rahwana-pensiun.jpg?w=535" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" class="aligncenter size-full wp-image-2091" src="http://wayang.files.wordpress.com/2010/03/rahwana-pensiun.jpg?w=535" title="Rahwana Pensiun" /></a>SEBUAH siluet keperakan membelah birunya langit Ayodya. Gerakannya
melesat cepat, kalau nggak cepat bisa lewat… Di ujung gerakan, tampak
bahwa siluet itu adalah Anoman, si Wanara Seta alias kera putih.
Keringat bermunculan dan mengaliri tubuhnya. Sambil mengembuskan napas
panjang, dia seka keringat yang derodosan di bathuk-nya.<br />
<span id="more-2089"></span><br />
Saat detak jantunya sedikit tenang, Anoman merogoh kantong celananya.
Brrr, catatan keuangan tiap bulan. Itu yang selalu keringatnya gemrobyos
dan jantungnya melompat-lompat nggak karuan.<br />
Di ruang pribadinya, ruang kepala sipir Lembaga Pemasyarakatan (LP)
Kendalisada, Anoman segera larut dalam tumpukan laporan keuangan.
Tat-tit-tut-tat-tit-tut, kalkulator itu menunjukkan besarnya biaya untuk
menangkap kembali Rahwana yang sudah berkali-kali menjebol pertahanan
penjara. Padahal, LP itu dibuat khusus untuk mantan Presiden Alengka
yang dilengserkan lewat SI MPR (Serangan Istimewa Monyet Prajurit
Ramawijaya) tersebut. Pengamanan penjara pun dibuat sangat istimewa,
maximum security-lah gampange.<br />
Angka di kalkulator kian bertambah setelah Anoman menambahkan biaya
bulanan listrik dan telepon. ”Waduh, tobat, tobat! Nombok lagi, nombok
lagi. Cape decch,” kata Anoman sambil memonyongkan bibir dan menepuk
dahi. Genit banget.<br />
Mau tak mau, dia pun kudu laporan ke Presiden Ramawijaya, atasannya,
yang sekarang berkuasa di Ayodya. Akhirnya, di depan sang Presiden,
Anoman men-jlentreh-kan laporan keuangan penjara yang menjadi tanggung
jawabnya.<br />
”Mbok dijadikan tahanan kota atau dibebaskan saja,” kata Semar.
Setelah menimbang-nimbang, Ramawijaya memutuskan untuk membebaskan
Rahwana tanpa syarat. Itu karena neraca keuangan Ayodya defisit dalam
sejarah dunia pewayangan.<br />
Didampingi Semar, Anoman menemui Rahwana yang sedang melamun dengan
tatapan mata kosong. ”Rahwana, karena perbuatan baikmu akhir-akhir ini,
plus ada grasi, hari ini kau dibebaskan tanpa syarat,” kata Anoman
tegas.<br />
Tapi, Rahwana cuek bebek, eh, cuek raksasa, ding.. .. Dia tetap
mematung tanpa menggubris omongan Anoman. Akhirnya, Anoman pun harus
mengulangi omongannya, lebih tegas dan keras.<br />
”Gah, weegaaah! Aku gak mau bebas. Aku malu melihat kondisi di luar
sana,” jawab Rahwana dingin. Semar dan Anoman saling pandang. Semar
mendesak Rahwana untuk mengungkapkan maksud sebenarnya. Tapi, Rahwana
cuma menggeleng. Cari sendiri, katanya.<br />
***<br />
Anoman lantas bergegas masuk ke ruang kerja. Jarinya mengurutkan
beberapa rekaman kasus kejahatan yang berhasil terdokumentasi. Dua kaset
dia bawa ke ruang tahanan Rahwana.<br />
Kaset pertama, berisi file kejahatan perang, dimasukkan ke player.
Setelah mendesis pelan, player itu pun mulai memunculkan gambar-gambar.
Tampak Kresna berjalan tegang sambil mondar-mandir menunggu seseorang.
Pikirannya bekerja keras untuk mendorong Parikesit menjadi Presiden
Ngastina.<br />
Beberapa menit kemudian yang ditunggu datang, Wisanggeni. Kresna pun
minta Wisanggeni mencari asal-usulnya. Wisanggeni diiming-imingi hadiah
dan santunan asuransi jika maju ke medan Bharata Yuda. Wisanggani pun
menyanggupi permintaan Presiden Dwarawati yang sangat serius itu.<br />
Dia pun langsung sanggup dan berangkat mencari asal-usulnya. Sampai
akhirnya, Wisanggeni bersua dengan Dewa Api. Sang dewa berkata, unsur
api begitu kuat membentuk Wisanggeni. Sehingga, kalau Wisanggeni turun
ke Bharata Yuda, dia pasti menang tanpa tanding. Tapi, Wisanggeni lalu
menolak. Dia memilih moksa dengan memasukkan dirinya ke dalam api yang
mulad-mulad.<br />
***<br />
”Itukah yang bikin kamu malu, Rahwana,” kata Semar. ”Dudu. Bukan itu!
Ada yang lebih ngeri,” kata raksasa yang pernah punya sepuluh kepala
tersebut.<br />
Akhirnya, Anoman pencet tombol next pada remote control. Yang tampak
pada layar adalah dokumentasi kasus penimbunan. Film itu menunjukkan
ribuan petani yang long march dari bundaran Ngamarta ke gedung Menteri
Pertanian. Demo para tani itu dikomandoi Petruk, Gareng, dan Bagong.<br />
Pada masa itu, sebagai petani, kehidupan yang mereka hadapi memang
kian ketat mencekik. Meski apa-apa naik, tapi, mereka minta suplai pupuk
bersubsidi tetap transparan. ”Ini kapitalisme! Pupuk bersubsidi
ditimbun! Yang diedarkan nonsubsidi. Jangan mokal dooong,” seru Petruk.
Teriakan nyerocos di bawah hidung superpanjang itu disambut gempita
ribuan petani. Mereka minta bertemu dengan Menteri Pertanian Burisrawa.<br />
**<br />
Tapi, skandal Menteri Burisrawa itu ternyata tak terlampau
menggetarkan hati Rahwana. ”Gimana sih lu-lu pade? Masak kagak tau kalo
ada kejahatan nyang lebih nyebelin, lebih bikin keki, lebih menyakiti
hati masyarakat,” saking marahnya, logat Rahwana pun campur baur tak
karuan.<br />
Semar dan Anoman hanya beradu pandang tanpa bisa berkata-kata. Mereka
bertanya-tanya, adakah kejahatan yang begitu dahsyat? Sedemikian
dahsyat sehingga Rahwana pun ”minder”? Begitu hebatnya kejahatan itu
sehingga Rahwana, raksasa mahajahat bermuka sepuluh yang nggak bisa mati
tersebut memilih tetap tinggal merenung di dalam penjara?<br />
Rahwana lantas beranjak dari duduknya. Dia berbisik, rakyat sudah sedemikian marah, mereka tertipu tingkah polah anggota dewan.<br />
Rahwana lalu nyaut remote control TV. Dia pencet nomor satu, ngepasi
acara Breaking News. Mulut si pembawa acara meluncurkan sebaris
kata-kata, ada lagi anggota dewan yang kena kasus suap alias korupsi.
Kali ini lewat tender pengadaan perahu-perahu penyeberangan.<br />
”Malu.. . Malu aku. Aku memang penjahat, kami memang sama-sama
penjahat. Tapi, sekarang, ach..,” Rahwana tak sanggup meneruskan.
Beberapa bulir air mata meleleh mengikuti lekuk tulang pipinya. (*)<br />
<br />
*<a href="http://wayang.wordpress.com/" target="_blank">Wayang Indonesia </a>Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-80200555696518861612013-04-02T18:58:00.001+07:002013-04-02T19:02:15.811+07:00Unjuk Rasa Badut-Badut<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-HzINOgUYgCM/UVrH5xrx9GI/AAAAAAAAAQo/AS8IEBuAwmQ/s1600/unjuk-rasa-badut-badut.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="background-color: black; color: white;"><img border="0" height="224" src="http://1.bp.blogspot.com/-HzINOgUYgCM/UVrH5xrx9GI/AAAAAAAAAQo/AS8IEBuAwmQ/s320/unjuk-rasa-badut-badut.jpg" width="320" /></span></a><span style="background-color: black; color: white;">WIS meh sebulanan iki rumah tangga Gareng kacau balau. Dapurnya ndak terlalu ngebul lagi. Gara-garanya, penonton dagelan sepi. Pendapatan pelawak turun drastis persis jalanan di Klakah nek Sampeyan dari Lumajang ke Probolinggo. Masyarakat lebih tertarik nonton kasus KPK, kejaksaan, dan polisi. Masyarakat lebih kepingkel-pingkel sampai mbrebes mili matanya seperti orang nangis saking nggak kuatnya menahan geli.</span><br />
<span style="background-color: black; color: white;"><span id="more-2142" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Petruk dan istrinya pernah tukaran habis-habisan entek ngamek. Petruk mbanting pintu. Istrinya, Dewi Undanawati, mbanting piring. Adik Gareng itu nendang meja. Dewi Undanawati ndugang panci. Tapi ribut-ribut suami-istri itu mak jleg rampung begitu televisi menyiarkan kasus KPK-Polri. Petruk segera ngakak. Istrinya terbahak-bahak juga malah lebih keras. Keduanya kemudian rangkulan sambil cekikikan. Baru tiba-tiba keduanya menangis ketika dapat telepon dari Gareng, ”Ojok seneng disik talah, nek pejabat lebih lucu daripada awake dewe…terus sing nonton awake dewe nanti siapa…Kalau kita gak kuat beli makanan, mbadog opo…?”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Petruk melepas rangkulannya. Istrinya juga melepas rangkulan. Keduanya termenung di sudut ruang. Menangis. Ujuk-ujuk datanglah bungsu panakawan, Bagong. Dia menanyakan apakah ada job bulan ini. Soalnya dapurnya sudah tiga minggu ini tidak nyala. Istrinya, Dewi Bagnowati di Pucangsewu sudah bete terus. Petruk melihat kalender yang ditempel di dinding gedheg rumahnya. Dia kaget ternyata dari tiga minggu lalu sampai sebulan ke depan belum ada tanggal yang dibunderi, tanda tak adanya job pementasan. Tambah membik-membiklah Petruk.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Belum pernah dalam sejarah Petruk yang easy going sesuai namanya, Kantong Bolong, itu menangis. Bagong sing adate lugu walaupun cerdas mak blas lari ke tempat Gareng di Bluluktibo. Kembali lagi ke tempat Petruk di Kembangsore dia sudah nyangking Gareng. Bagong minta diadakan rapat dadakan. Tibalah rapat pada keputusan. Diputusno nek tiga-tiga-ne akan demo turun ke jalan. Mereka nuntut agar seluruh penyelenggara negara tidak cuma dites kesehatannya dan track record-nya seperti pada fit and proper test. Mereka meminta calon-calon pejabat itu dites juga oleh para psikolog apakah punya bakat nglawak. Kalau punya bakat melawak, jangan jadi pejabat, suruh saja jadi pelawak.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Persoalan muncul. Siapa pendukung demo. Mosok demo mek wong telu. Nek misale Semar tahu-menahu materi rapat ini, si mbah bisa disambati mencari dukungan sana-sini. Si mbah bisa telepon temen-temene yang sudah tua dan nganggur baik di kota pensiunan seperti Temanggung maupun Rogojampi. Pasti mereka segera datang tumplek turun ke jalan. Demo panakawan akan terlihat banyak pendukungnya. Tapi, persoalannya, Semar belum tahu masalah ini dan anak-anaknya tidak berani memberi tahu rencana mereka.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">***</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Jer basuki mowo beo. Tidak ada yang gratis di dunia ini bahkan untuk nonton lumpur Lapindo. Para pemuda dan masyarakat Porong dan sekitarnya telah ”mengkapling-kapling”-nya seperti daerah wisata, dan para pengunjung mesti bayar. Dan itu bagus buat kesejahteraan bersama. Begitu juga dengan demo. Petruk punya ide bagaimana kalau sisa celengan patung Batara Narada dipecah. Duitnya dipakai untuk membayar demonstran.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Alasan Petruk, setiap orang yang kecewa di negeri ini bisa membayar kaum demonstran. Demonstran saat ini sudah nyaris jadi profesi seperti modin alias penghulu, tukang sunat, dan juru dakwah. Kabeh pakai bayaran. Orang-orang yang kecewa itu tinggal mbayar siapa yang mau bengak-bengok keleleran nduk jalanan sambil mengepal-ngepalkan tangan.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Gareng mengungkap, ”Karena kita tidak punya kata sportif. Kita cuma punya kata legowo. Sportif itu mengaku kalah dan mengakui kemenangan pihak lain. Legowo itu mengaku kalah, tetapi tidak mengakui kemenangan pihak lain…”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Petruk jengkel pada teori Gareng, ”Ya sudahlah…Yang penting kita sudah dikasih tauladan bahwa orang yang kalah biasanya mbayar demonstran. Jadi, apa salahnya kita-kita kaum panakawan ini juga ngamplopi para demonstran.”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Celengan hampir dipecah, tapi Gareng buru-buru menyela, ”Tunggu dulu. Nggak sayang kamu mecah patung Narada? Nggak kuwalat? Dia kan Sekjen para Dewata?”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Wah, sayang bagaimana. Justru bagi Petruk dan Bagong, Sekjen yang merangkap sekretaris kabinet Dewata Bersatu itu terlalu banyak melawak. Lihat saja setiap kali ngomong selalu diawali dengan ”blegenjong blegenjong pak pak pong pak pak pong waru doyong ditegor nguwong…” Terus mulutnya selalu cengengesan seperti Sengkuni. Ini yang, menurut Petruk, kemudian ditiru oleh para pejabat. Jadilah para pejabat sekarang podo dadi badut. Jadi, menurut Petruk, pemecahan celengan patung Narada ini sekaligus simbol awal demonstrasi mengakhiri guyonan para petinggi. Tanpa ba bi bu, ndak srantan Bagong mecah celengan dimulai dari cangkeme Narada.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Plethak…pyur…pyur…pyur….!!!</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Duit berantakan di ruang tamu Kembangsore. Kebanyakan lembar dua ribuan baru. Maklum sejak Bank Pandawa mengeluarkan lembar uang 2000-an yang mirip Dua Puluh Ribu Panakawan sering dapat tips 2000 itu, ya dari Kresna, dari Bima, dari Yudistira, dari Arjuna. Biasanya, sebelum lembar baru itu keluar, para petinggi ngasih 20.000. ”Buat beli rawon,” biasanya begitu kata Arjuna. Sekarang mereka mbeseli 2000, tapi tetap pesannya sama, ”buat beli rawon.” Mana ada rawon harga 2000? Kecuali rawon kampus untuk mahasiswa kelas (maaf) kere di Universitas Negeri Jember.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">”Ini Ndoro Arjuna pura-pura salah ngasih 20.000 padahal cuma 2000, atau sengaja nglawak supaya kita cuma bisa beli sego kucing?” gerutu panakawan yang lalu-lalu, kemudian sambil kesel memasukkan semua itu ke dalam celengan saja, dan mereka memutuskan berpuasa.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Nah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Dua ribu demi dua ribu lama-lama banyak juga. Kini duit itu berantakan dan munjung di lantai tanah dari celengan Narada yang pecah. Persoalan muncul lagi. Ternyata, tidak ada satu pun warga pengangguran yang mau dibayar untuk mendukung demonstrasi.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">”Emoh,” begitu rata-rata kaum penganggur yang ditawari amplopan demo. ”Nanti saya ketinggalan siaran langsung televisi. Pejabat kita lucu-lucu. Kami ini haus hiburan. Maklum kami ini kan para pengangguran. Kami perlu tontonan segar.”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Yang lain bilang, ”Sampeyan ini mbok nglawak saja di depan kami. Jangan nawari demo. Ayo nglawak! Tak tonton. Saya itu kalau ketawa lupa bahwa saya itu nganggur.”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Ada yang sama sekali malah tidak menengok ke arah panakawan yang mendatangi mereka. Mata mereka terus ke televisi. ”Lihat…lihat…” Tangan dan wajah mereka menuding ke televisi, mengajak agar para panakawan juga menonton televisi dan menghentikan tawaran demonya, “Lucu kan…orang-orang pasar sekarang sombong-sombong. Kadang-kadang kambil dan teri ndak bisa ditawar…Padahal perkara pengadilan saja bisa ditawar-tawar…”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">”Dengar, kan?” yang lain nyeletuk. ”Lucu….Memang setiap perkara di pengadilan ada harganya. Dan, setiap perkara bisa ditawar…dan nek iso…ojok larang-larang, Rek….Jangan mahal-mahal. Nah nek harganya wis ketemu…ayo makan-makan. Opo maneh nek wis suwi gak tau mangan enak…”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Ibarat kesabaran istri pada suami, semua kesabaran ada batasnya. Seminggu nggak dapat dukungan demo, panakawan putus asa. Sampai suatu pagi datanglah satu per satu dukungan. Mereka adalah warga penganggur yang semula menolak demo.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Seseorang bilang dengan serius, mengaku sebagai pengagum Markuat, Markeso, Durasim. ”Tadi malam saya bermimpi bertemu dengan almarhum pelawak Cak Markuat, Cak Markeso, dan Cak Durasim. Mereka setuju demo yang Sampeyan gagas. Kalau pejabat ikut-ikutan melawak, nanti pelawak ndak laku. Kasihan keluarganya…Sekarang saya bersedia untuk ikut demo bahkan kalau misalnya tanpa dibayar…”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Datang lagi yang lain. Dia pengagum Warkop DKI. Dia bilang, sambil sesenggukan, ”Kemarin siang, saya berdiri di puncak Argopuro, tiba-tiba seperti saya lihat ada Mas Dono Warkop dan Mas Kasino Warkop di depan saya. Mereka seperti melotot ke saya dan bilang eh elo ngapain kagak mau ikutan demo pelawak? Ini penting buat masa depan pelawak. Bagaimana pelawak bisa hidup, kalau para pejabatnya jauh lebih bodor daripada badut…”</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Datang satu tumbuh seribu. Tanpa nyana jumlah pendukung demo panakawan kini sudah mencapai ribuan. Mereka terdiri atas beragam bekas pekerja. Ada yang mantan pekerja petani garam yang kini nganggur. Ada yang bekas tukang ukir yang kini kerjanya thengak-thenguk. Ada bekas penambak udang yang sudah setahun ini ndlongop saja kerjanya. Wah macem-macem. Ada juga bekas penyanyi campur sari yang kini tergeser organ tunggal dan kerjanya cuma ”Menghitung Hari” seperti Kris Dayanti. Belum lagi bekas dalang, karena sudah makin jarang sekarang orang punya hajat yang kuat nanggap wayang.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Berbagai foto pelawak melengkapi poster-poster demonstran. Di sudut sana kita lihat poster Asmuni. Nun di sana lagi kita lihat poster Basuki. Wah, ada juga poster Benyamin S. dan Bing Slamet. Poster Bagio dan Basiyo diumbul-umbulkan di tempat lain lagi. Fantastis!</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Negara gonjang-ganjing. Panawakan menuntut para pejabat keluar dari kantor masing-masing dan bersatu menyambut demonstran. Para pejabat akhirnya berkumpul dan menyambut para demonstran.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Jutaan demonstran akhirnya menyerbu para pejabat. Panakawan senang menyaksikan adegan itu. Sayangnya, kemudian mereka menangis.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Ternyata….ternyata….</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Begitu melihat wajah pejabat secara langsung, kaum demonstran berubah pikiran. Jutaan orang yang merangsek ke depan menemui pejabat itu bukan hendak mendamprat dan menyampaikan unek-unek. Mereka justru pengin salaman dan mengucapkan terima kasih selama ini sudah sangat menghibur rakyat. ”Ternyata aslinya lebih lucu dari yang di televisi,” teriak mereka. Banyak yang minta foto bersama.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Gareng, Petruk, Bagong pulang satu per satu.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Tertunduk.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Gerimis.</span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 15px; line-height: 22.3125px; margin-bottom: 1.2em; padding: 0px;">
<span style="background-color: black; color: white;">Dikopi dari :<a href="http://wayang.wordpress.com/">http://wayang.wordpress.com/</a></span></div>
Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-10080713864268212632013-01-19T19:13:00.000+07:002013-01-19T19:13:45.114+07:00Komentar dari komentar..Lama sekali tidak saya meninggalkan rumah ini, tak terasa sudah dua bulan tidak <b><i>ngopeni</i></b> rumah yang sederhana ini... Sekarang jari-jari ini pun menjadi kurang familier dengan tuts tuts keyboard.. karena lebih sering <b><i>milihi rosok an</i></b>..<br />
<br />
Ada banyak hal yang kadang kala ingin ku tuliskan di blog ini, yang kadang tak bisa di tabung untuk dituliskan keesokan hari atau sebentar lagi.. karena inspirasi itu sangat gampang hilang atau mungkin lebih tepatnya berubah - ubah. Dan repotnya pas pegang internet yang ada komputernya malah sedang tidak merasakan apapun.. maksudnya tidak ada inspirasi apa-apa...<br />
<br />
Makanya sekarangpun tidak ada inspirasi apa-apa dan saya tidak mau bercerita apa - apa, yang penting bisa menuliskan hurup - hurup walaupun itu tidak menceritakan apa - apa... Sahabat - sahabat blogger sebenaranya saya sudah sangat rindu membaca kata - kata lucu atau cerita - cerita konyol sahabat semuanya... Walaupun kadang- kadang cerita itu tidak saya baca semuanya , eits... salah maksudnya saya cuma baca komentar- komentar sebelumnya saja, jadinya ikut - ikutan komentar tanpa tahu ada hubungannya atau tidak...<br />
<br />
Oia.. mengenai komentar- komentar yang membuat orang lain berkomentar, mungkin itulah penyebab terjadinya kesalah pahaman antar orang... seringkali manusia tak mau mendengarkan fakta, hanya mendengarkan komentar - komentar lantas ikut berkomentar, kata orang jawa "<i><b>ora ngerti kentang kimpule"</b></i>... jadi akhirnya hurup yang berawal <b>a</b> menjadi berawal <b>e.</b>...<br />
<br />
<b><i>Oalah yo mbuh olah... wong nyatane</i></b> sedang tidak ada inspirasi, jadi ya mohon maaf kalo tulisanya dari kiri ke kanan.. ehh... <i><b>ngalor ngidul</b></i>... hanya sekedar saran, mungkin akan lebih bijaksana jika seseorang mendengarkan dulu faktanya baru berkomentar, daripada berkomentar atas dasar komentar- komentar...<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qAXTOty6zDU/UPqMwng5RuI/AAAAAAAAAQQ/X5XlzhHGB9M/s1600/IMG0064A.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-qAXTOty6zDU/UPqMwng5RuI/AAAAAAAAAQQ/X5XlzhHGB9M/s320/IMG0064A.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://wiemasya.blogspot.com/">Ojob</a>...</td></tr>
</tbody></table>
Okelah.. <i><b>minal paidin wal paizin</b></i>,,, mohon maap lahir batin...... semoga saya di maafkan atas kekeliruan saya.... Atas komentar-komentar saya yang kadang atas dasar - komentar- komentar, karena mau baca semuanya males...tulisannya panjang... <i><b>mumet.</b></i>... maapp....Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-82905089337470170902012-11-05T09:59:00.001+07:002012-11-05T09:59:54.924+07:00Perjalanan...<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Lq7eNk2VP90/UJcrDE7qeSI/AAAAAAAAAPw/RLvG7WoafAk/s1600/wow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="246" src="http://3.bp.blogspot.com/-Lq7eNk2VP90/UJcrDE7qeSI/AAAAAAAAAPw/RLvG7WoafAk/s320/wow.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Iklan sule...</td></tr>
</tbody></table>
Pagi tadi aku udah pergi ke indomaret, gak punya duit padahal... sebenarnya hanya ingin memakai parfum gratis.. hehehe... untung gak di marahi sama yang jaga...<br />
<br />
Barusan aku naik bis salah jurusan..... wkwkwk...<br />
belajar SEMPEL....<br />
<br />
Sekarang lagi ngeblog sambil senyam senyum sendiri...Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-80150828159175649732012-10-28T10:49:00.002+07:002012-10-28T10:49:30.259+07:00Mbah Marjo VS Handoko...<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-bLBQqWL6v1Q/UIyqHIg_KaI/AAAAAAAAAPM/IKKl8psBY9k/s1600/311141_497920560226300_1521252995_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-bLBQqWL6v1Q/UIyqHIg_KaI/AAAAAAAAAPM/IKKl8psBY9k/s320/311141_497920560226300_1521252995_n.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Handoko Mumet...</td></tr>
</tbody></table>
Entah kenapa tiba-tiba aku teringat seorang teman waktu masih nggelandang di Semarang, Beliau-beliau ini umurnya sudah uzur, ya kurang lebih sekitar 60 tahunan kurang beberapa puluh tahun lah. Banyak hal yang aku sukai dari keduanya, antara lain adalah sifat mereka yang slow kendho, dan gak <i>kakean eker... </i><br />
<br />
Belakangan dari sms sahabat-sahabat di Semarang, <a href="http://www.facebook.com/ananda.wisanggeni" target="_blank">Mbah Marjo </a>mulai menyukai pendakian gunung yang sebenarnya, (dulunya suka mendaki gunung yang bukan gunung beneran).. sedangkan <a href="http://www.facebook.com/aboeriezal.qoedhiel" target="_blank">Handoko</a> sudah sejak lama mengikuti jejak para pendaki meskipun selalu dengan napas ngos-ngosan akibat kebanyakan nglinthing mbako, saya akui manusia yang satu ini kreatip, karena lebih suka ngutangin uangnya ke teman-temannya daripada buat beli rokok, dan dia memilih <i>nglinting dewe, sangu mbako....</i><br />
<br />
Keduanya berasal dari daerah yang jauh, Handoko adalah keturunan werok.. eh.. <b>Warok</b>, dari Ponorogo yang terkenal dengan <b>Warok</b> Suramenggala beserta kesenian Reog nya, konon Handoko ikut demo ke keduataan Malaysia ketika Reog di klaim oleh malaysia sebagai kesenian mereka.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-MVYmlvdmU8Y/UIyqn7cr4mI/AAAAAAAAAPc/ARwcDiDJLRo/s1600/459313_359216114142534_1913889974_o.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-MVYmlvdmU8Y/UIyqn7cr4mI/AAAAAAAAAPc/ARwcDiDJLRo/s320/459313_359216114142534_1913889974_o.jpg" width="256" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Marjo kalah Remi....</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sedangkan Mbah Marjo adalah sisa-sisa manusia masa lalu yang berasal dari daerah Kebumen, dengan bahasa yang khas dengan ngapaknya.... Namun manusia hitam manis ini telah lama berkecimpung di dunia malam Semarang, karena kalo malam dua orang manusia ini tidak pernah tidur, suka bergentayangan dari pohon ke pohon ketika musim mangga tiba, atau milih ndekemi warnet pas gratisan malam-malam... hehe...<br />
<br />
Hal yang sangat disukai banyak orang dari mereka berdua adalah sifat mereka yang<i> bloboh, nyah-nyoh, cang-cung, pah-poh... wes pokok e..... </i>tapi gung gungan, kalo pas punya duit pesen KFC, yang suruh nganterin karyawan yang cewek... hadeeww...<br />
<br />
Satu lagi, Mereka semua jago main remi, tapi kalo udah jam 12 malem biasanya terus kalahan..... hehehe, rewange sudah pada pulang katanya.....<br />
<br />
Okelah, ini semua tertulis karena saat ini tak ada inspirasi babar blas dari otak saya untuk menulis sesuatu.. dan ini membuktikan bahwa terkadang manusia lebih mudah menilai dan menceritakan orang lain daripada mengakui kejelekan yang ada pada dirinya sendiri. Untuk para sahabat yang telah saya pinjam namanya buat njangkepi isi blog saya ini, saya mohon maaf ketika terdapat kesalahan dalam penulisan nama dan alamat, sungguh saya tidak bermaksud apa-apa, yang juga takut kalo ditantang gelut... karena dari dulu memang saya kalahan.. hehehe..pisss..<br />
<br />
Dan untuk teman-teman yang ingin namanya tercantum dalam blog ini, silahkan tulis biografi yang lengkap dan ciri - ciri tubuh..beserta poto berwarna hitam putih yang terbaru (gak boleh dipotokopi), ntar tak kirimkan ke redaksi trans tuju,.. eit.. jangan lupa kirimkan juga nomor yang bisa di hubungi... kalo - kalo ada yang menemukan...... Upzz.... bukan berita orang hilang <i>nding.....</i><br />
<br />
Ya sudahlah... lama- lama ngelantur gak karuan... yang penting tetep rukun ya.. jangan ada yang tawuran... apalagi di blog... hehehe...<br />
<br />Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-87481652037726749812012-09-16T11:46:00.004+07:002012-09-16T11:46:50.456+07:00Tukang rongsok...<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-S1MikC_hHJg/UFVYzo0axUI/AAAAAAAAAOs/TkzwW1jEAaI/s1600/Foto%28068%29.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-S1MikC_hHJg/UFVYzo0axUI/AAAAAAAAAOs/TkzwW1jEAaI/s320/Foto%28068%29.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pemulung dirumah sendiri</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Akhirnya aku terdampar kembali di tempat pada situasi yang hampir sama dengan 2 tahun lalu. Bukan sebuah penyesalan, tapi kembali kepada kebebasan yang seperti dulu..<br />
Hijrah dari seorang internet marketing menuju tukang rongsok adalah hal yang biasa saja bagiku. Kembali kepada perasaan setiap jiwa, bahwa masing-masing dari kita mempunyai prinsip dan keinginan yang tak sama. Begitu pula dengan jiwa ku, yang tak pernah bisa terkekang, bebas....<br />
<br />
Sahabat semua tahu... bahwa ternyata hidup menjadi tukang rongsok lebih membahagiakan menurutku. Bayangkan.. tidak harus bangun pagi atau mandi pas mau berangkat kerja, tak ada seragam khusus,, atau aturan rambut rapi, (diminyaki biar klimis), dan aturan jam kerja..<br />
Semua itu tidak serta merta menjadikan satu kesamaan prinsip antara saya dan anda. Karena setiap manusia mempunyai target yang berbeda untuk kebahagiaan masing-masing.<br />
<br />
Buat saya hidup bebas adalah satu kebahagiaan, bukan materi memang, atau sebuah jabatan, pangkat, yang hanya membuat kepala menjadi pusing dengan tanggung jawab yang tak mudah. Mungkin itulah takdir saya, dan anda yang punya takdir berbeda, dengan profesi yang berbeda juga harus mensyukurinya, karena pada dasarnya Gusti Allah tidak menciptakan manusia mempunyai pekerjaan yang sama. coba bayangkan kalo semua jadi bos, siapa yang jadi karyawan, kalo semua jadi tukang rosok, siapa yang mau menjual rongsok kepada saya...<br />
<br />
hehehe... ni sekedar promosi.. bagi yang mempunyai barang-barang bekas, baik rongsokan pesawat terbang, kapal pesiar, ataupun pesawat ulang alik atau kapal selam, silahkan ditawarkan kepada saya, asal jangan rel sepur, atau aspal jalan raya, ntar orang-orang pada bingung pas mudik.. eit... tapi tak semua barang bekas laku di jual... ada beberapa yang tak laku, seperti rongsokan manusia...<br />
<br />
Nah itulah sahabat sekelumit cerita yang tengah terjadi di alam saya.. vakumnya diri saya dari dunia blogger menjadikan saya rindu setengah mati untuk bercerita kembali.. semoga masih ada sahabat-sahabat yang masih mau membaca blog saya.. (tadi tak bela-belain ke warnet, eh dikira pemulung...)..<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-35iXm7qAMss/UFVZI4MKoAI/AAAAAAAAAO0/02Fpmq41lQ4/s1600/Foto%28069%29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-35iXm7qAMss/UFVZI4MKoAI/AAAAAAAAAO0/02Fpmq41lQ4/s320/Foto%28069%29.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">barang rongsokan</td></tr>
</tbody></table>
ya sudahlah... yang penting hidup itu harus bahagia... jangan keinginan melulu yang anda kejar, karena semua sudah ada tulisannya.. ibarat wayang, manusia hanya wajib menjalani, dan tak berhak mengatur,.... biarlah Gusti Allah yang mengatur,, kita tak perlu pusing-pusing usul atau urun rembug....Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-3633262263895046402012-08-31T09:47:00.000+07:002012-08-31T10:27:19.677+07:00Nomaden...Rencana hijrahku kembali ke Malang telah di ACC oleh mas bosku. Alasanku adalah urusan yang lebih penting dari sekedar jalan-jalan, sehingga tidak bisa dipastikan kapan aku pulang kembali ke semarang..<br />
Begitulah kebiasaan diriku, hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti jaman purba dulu kupikir. Mungkin ini adalah akhir dari satu babak ceritaku di Semarang, dan entah esok atau lusa akan berada di mana lagi.<br />
<br />
Yang pasti, hidup dari satu tempat ke tempat lain meninggalkan banyak kenangan yang indah diceritakan. Selalu ada kesan yang berbeda dari kehidupan ini, meski kita akan menyadari keindahannya justru saat kita sudah meninggalkan satu sesion kehidupan ke sesion berikutnya.<br />
<br />
Sebenarnya tak ada yang pernah ku rencanakan untuk kembali ke Malang, namun ketika Tuhan sudah memutuskan, itulah yang akan terjadi. Sesederhana itulah sebenarnya penggaweyan manusia, hanya melangkah untuk apa yang ada didepan kita, setep bai setep...<br />
<br />
Dan selama berada di Semarang, banyak kenangan yang tak terlupakan bersama sahabat-sahabat, dari bangun kesiangan sampai tidur bareng gak pake celana, dari makan Pried Chicken 1 untuk semua, sampe nasi rames utangan.. dan selalu saya yakin bahwa kesan saya telah merepotkan sahabat-sahabat disini lebih banyak daripada tidaknya, karena memang kenyataannya seperti itu.<br />
<br />
Mungkin inilah sekelumit ucapan maaf yang tak pernah saya sanggup ungkapkan kepada teman-teman yang selalu bersedia menolong saya, dari pinjem kancut sampai ngutang uang, atau diam-diam pinjem sepatu buat jalan-jalan ke mall, sering juga pinjem motor sampe bensinnya habis.<br />
<br />
Buat Letjend Suprapto yang sering balik arah pas mau berangkat kerja gara-gara tak sms minta tebengan, juga Lek Budi yang selalu rela minjemin motornya walau gak pernah mau nyuci, Mas Bos Santya yang punya <a href="http://obatasamurat.jellygamatgoldg.biz/">Santya Corp,</a> yang hanya tersenyum pas lihat saya lebih banyak mainnya ketimbang kerjanya. Handoko yang selalu minjemin uang kalo pas kepepet setiap minggu, serta teman-teman lain yang sudah saya repotkan, saya mengucapkan terimakasih dan mohon maaf sebesar-besarnya (masih lebaran gak ya...)<br />
<br />
Semoga kita menemukan apa yang kita cari, meskipun berbeda prinsip asal rukun, itu cukup untuk menggalang persatuan di negara indonesia raya ini..<br />
Sampai jumpa di lain kesempatan... terimakasih atas semuanya....Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-47948379393961458772012-08-27T14:09:00.002+07:002012-08-27T14:35:46.733+07:00Semar Ingin Merdeka...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-lL1HjdXlRNI/UDsdHvMo2FI/AAAAAAAAAOM/SPbgw8xmF6A/s1600/semar-ingin-merdeka.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="216" src="http://1.bp.blogspot.com/-lL1HjdXlRNI/UDsdHvMo2FI/AAAAAAAAAOM/SPbgw8xmF6A/s320/semar-ingin-merdeka.jpg" width="320" /></a></div>
SEBUAH mobil open kap berhenti mendadak di rumah Mbah Togog, seorang
tokoh spiritual. Rem mobil itu menjerit-jerit serasa mengiris aspal.
Beberapa murid si Mbah tampak memasukkan sebentuk tubuh gemuk ke ruang
pasien. Di ruang tunggu, tampak wajah cemas Gareng dan Petruk. Mereka
bergantian menengok ke dalam.<br />
<span id="more-2101"></span><br />
Tampak minyak upet wangi dibakar. Asapnya didekatkan di hidung Semar
yang nggletak di ruang pasien. Tanpa sebab, Semar pingsan dan membuat
geger orang yang sedang tirakatan hari kemerdekaan.<br />
<br />
”Mbah, Mbah. Why my father kok sakit?” tanya Gareng saat Mbah Togog
melintas. Punakawan itu hanya angkat bahu sambil memeluk Gareng,
ponakannya itu. Hati Togog dipenuhi tatap mata kosong anak-anak semar.
Mereka seperti anak burung yang kehilangan induknya.<br />
<br />
”Gini, Reng. Moga wirid Kidung Asih bentar lagi bisa nglacak apa yang
sebenarnya terjadi pada bapake koen,” ujar Togog, punakawan berbibir
ala Mick Jagger tersebut.<br />
<br />
Satu jam berlalu, ritual yang diadakan mulai menampakkan hasil. Urat
kuncung Semar bergetar. Mbah Togog melohat sesuatu yang kecil bergerak
dari kuncung semar yang pelan-pelan rontok. Lalu, munculah Bambang
Ismaya, sejatine Semar.<br />
<br />
Togog lalu beraksi. Dia keluarkan sabuk Raga Sukmat yang terbalut
energi. Dia lantas mengubah diri menjadi Bambang Tejamantri untuk segera
menemui Ismaya.<br />
<br />
”Ismaya, kenapa kamu hancurkan kuncungmu?” kata Tejamantri. Tapi,
Ismaya hanya memberi jawaban tatap mata sinis. ”Aku sudah jenuh dianggap
jadi sang pamomong,” ujar Ismaya. Dia jelaskan bahwa dia mau bebas
merdeka.<br />
<br />
Mendengar itu, Tejamantri segera berubah kembali menjadi Togog. Dia
lalu berteriak. ”Reng, Gareng, gawat!! Cepat cari manusia paling sedih
hidupnya. Biar Ismaya tersentuh hatinya,” seru Togog. Gareng lalu
melacak kisah sedih paling mengharu biru di seluruh pelosok negeri.<br />
<br />
Syahdan, seorang perempuan tua bernama Budhe Kunthi hidup telantar di
panti jompo. Dulu dia didik anak-anaknya jadi orang hebat. Namun,
wanita tua itu justru dimasukkan di panti jompo saat renta. Gareng
segera membopong Budhe Kunthi ke hadapan Ismaya.<br />
<br />
Tatapan Ismaya masih dingin. Dia coba untuk tersenyum. Namun, itu
justru menunjukkan niatnya yang kian mantap untuk pensiun sebagai
pamomong. ”Reng, aku juga paling kalian lempar ke panti jompo kalau
sudah tidak punya pengaruh apa-apa lagi,” bisik Ismaya.<br />
<br />
Gareng langsung nangis nggerung-nggerung. Semar tak peduli. Seragam
semar dia berikan sebagai kenangan buat Gareng. Ismaya pun lenggang
kangkung melanglang jagad, meninggalkan dunia wayang yang penuh
kemunafikan.<br />
<br />
Mbah Togog tak tinggal diam. Ia perintahkan Petruk untuk menghadang
Semar. Sebagai keturunan raja jin, Petruk banyak akal semlikut. Si
hidung panjang itu lantas berpikir, apa gerangan yang bisa membuat Semar
kacau hatinya.<br />
<br />
Yes, dia nemu akal. Dia berubah jadi Rahwana. Petruk pun menuju
tempat persewaan kostum wayang wong. Dia pasang kumis ketel palsu,
sarung kumel dia ganti blue jeans memamerkan kaki panjang, dia pasang
wig rewog-rewog, dan membeli boneka yang diambil kepalanya agar seperti
sepuluh kepala Rahwana. Petruk pun sampai takut sendiri saat berkaca.<br />
Semar agak minder bertemu Rahwana di sebuah pertunjukan wayang kulit.
Sebab, si Dasamuka itu adalah orang paling jahat di dunia. Semar pun
sembunyi di sela-sela tukang tabuh gamelan. Namun, Rahwana melihatnya
dan tertawa terbahak. ”Semar, aku mau jual seluruh negara wayang ke
negeri asing. Dan aku akan umumkan bahwa setap wayang wajib korupsi,”
kata Rahwana gadungan itu.<br />
<br />
Rahwana terus mengejek. Dia sesumbar, mau bunuh seluruh wayang yang
berkarakter baik. Semar hanya menanggapi dingin. Dia persilakan Rahwana
melakukan seluruh kehendaknya. ”Sorry, Rah. Aku bukan pamomong lagi,”
jawab Semar cuek. Rahwana agak putus asa. Mendadak, dia ambil wayang
Kumbakarna yang dibungkus kain putih agak kemerahan. ”Nah, ini dia
adikku Kumbakarna yang dianggap satria dengan nasionalisme tinggi. Akan
aku bakar dia,” seru Rahwana. Kain merah-putih dia mainkan sesukanya.
Kain itu dimasukkan minyak tanah hendak dibakar.<br />
<br />
Tubuh Semar mendadak demam. Diawali rintihan, perut Semar lama
kelamaan membesar naik turun tak teratur. Tiba-tiba, mak wuett, tubuh
Semar berubah menjadi raksasa dan berteriak geram. ”Jangan kau nodai
kain merah putih pelindung si Kumbokarno,” katanya dengan suara
menggelegar.<br />
<br />
Tangan besar Semar mencoba meraih Rahwana gadungan. Wuuts, tangannya
hanya menangkap angin. Petruk yang sedang menyamar itu miris. Dia
berusaha lari, nubruk bakul rokok. Pertunjukan wayang sontak bubar.
Penonton berlarian menyelamatkan diri, mengira ada kingkong mengamuk.<br />
Wuus, dari belakang tangan semar menjambak wig Rahwana yang langsung
terlepas. Sebentuk kuncir muncul. ”Mo, Romo, Daddy, ini aku Petruk,
anakmu!” seru Petruk.<br />
<br />
Namun, Semar raksasa sudah kalap. Dia tendang Petruk untuk bal-balan.
Petruk rasanya mau pingsan. Saat Semar mau puntir kepala Petruk, di
ujung jalan serombongan anak-anak TK yang sedang karnawal lewat.
Berbaris rapi dan memakai drumband, mereka bernyanyi, Sekali meldeka
tetap meldeka.<br />
Suara-suara cedal itu terasa sedang bersenda-gurau menikmati 17
Agustus, hari kemerdekaan Indonesia. Semar luluh. Kemarahannya lenyap.
Dia tinggalkan Petruk dan berbaris bersama anak-anak kecil itu.<br />
<br />
Meski ikut bernyanyi, hati Semar menangis. Kelak, anak ini hidup di
zaman seperti apa? Di zamanku saja, manusia sudah mengerikan
kelakuannya. Semar ikut nabuh drumband. Dia berjanji mau jadi pamomong,
tapi untuk generasi yang masih bersih. Ya, aku mau merdeka momong bibit
yang baru tumbuh daripada pohon yang kukuh tapi baunya busuk. (*)<br />
<br />
Oleh: Ki Slamet Gundono<br />
Sumber : <a href="http://wayang.wordpress.com/">http://wayang.wordpress.com</a>Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com30tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-89438169458701682752012-08-16T15:54:00.002+07:002012-08-16T15:54:48.781+07:00Met Lebaran..<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-UtnzkuYxg30/UCy0_9CJCoI/AAAAAAAAAN0/f5hpKPzZYbI/s1600/idul.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-UtnzkuYxg30/UCy0_9CJCoI/AAAAAAAAAN0/f5hpKPzZYbI/s1600/idul.jpeg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Entah apa arti lebaran, atau idul fitri., seakan kian memudar dari rasa "sesuatu" yang ku rasakan saat aku masih bocah... remaja. Kini lebaran semakin kehilangan kesemarakan...<br />
<br />
Entahlah.. dibalik semua itu, tetap ada rasa rindu untuk bersalaman.. mengucapkan maaf secara tulus, dan makan ketupat dan opor bersama..<br />
Intinya kehidupan memang harus berbatas.. untuk memulai yang baru lagi.. meski kadang tak berubah, atau bahkan lebih buruk dari episode kemarin.<br />
dan bukan pada acara ulang tahun, bukan hari kemerdekaan, bahkan pada tanggal 1 Januari.. melainkan kesan itu sangat terasa pada saat idul fitri..<br />
<br />
Semoga ini menjadi batasan antara kehidupan kemarin yang biasa menjadi kehidupan di depan kita yang luar biasa...<br />
<br />
Saya selaku admin blog Sego Megono mengucapkan Selamat Merayakan Idul Fitri.. mohon maaf lahir batin...<br />
jika ada kesalahan dalam menulis maupun berkomentar, mohon dimaafkan...<br />
<br />
besok saya mau mudik.. sekalian doakan ya.... hehehe..<br />
<br />
<i><b>Met lebaran.</b></i>....Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com39tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-64656901477457070312012-08-15T11:29:00.002+07:002012-08-15T11:29:58.804+07:00Maaf Lahir Batin<h2 class="post-title">
</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-3JhKxrDaiPw/UCsllGtpEwI/AAAAAAAAANg/UMH_HM3KeyM/s1600/maaf-lahir-dan-batin.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-3JhKxrDaiPw/UCsllGtpEwI/AAAAAAAAANg/UMH_HM3KeyM/s1600/maaf-lahir-dan-batin.jpg" /></a></div>
SINAR matahari
seketika redup. Angin enggan berembus dan burung-burung mengatupkan
paruhnya. Pandawa kalah dadu. ”Pegi..sono Lu! Pegi kagak?? Sana
jauh-jauh, buduuuk,” ejek Duryudana sambil mengacungkan jari telunjuk ke
arah pintu.<br />
<span id="more-2046"></span><br />
Yudhistira tertunduk lesu, Arjuna memerah wajahnya. Sementara Werkudara
nggerung gemetar mengepalkan tangannya. Lunglai, Pandawa keluar gedung
Pasamuan Agung. Ribuan tatapan mata seolah menghakimi kekalahan mereka
bermain politik. Ditemani cecerucet Srigunting, Pandawa akhirnya
mendirikan gubuk sederhana di tepi telaga hutan Dandaka. Mereka hidup
dalam kesederhanaan dan apa adanya.<br />
”Bos.. kemenangan kita harus dirayain, nich Boss. Gue have a good
idea. Priben?” bisik Sengkuni. Mereka segera masuk ruang pribadi
Duryudana, bicara empat mata.<br />
Keesokan harinya, program PNPM (Perkemahanku Nyaman Perkemahanku
Meriah) diluncurkan. Dana sak miliar digelontorkan, seratus Kurawa
dikerahkan. Cause sarat visi dan misi, lokasi yang dipilih seratus meter
dari gubuk derita Pendawa. Di situ, kemah moblong-moblong full AC
didirikan. It’s Show Time!! Kambing guling dipesan langsung dari
Australia. Bacem paha unta khusus didatangkan dari Iraq.<br />
”Kakang, perutku, lapar. Lapar, Kakang,” desis Werkudara yang ngiler
membaui wangi masakan yang terbawa angin dari kemah Kurawa. Puntadewa
secara arif menenangkan Werkudara dan menyodorkan rebusan ketela pohon.<br />
Tet jam tujuh tepat, acara dimulai. Duryudana rakus menghabiskan
sepotong paha unta. Daging gede itu sekejap ludes. Sisa potongannya
dilempar jauh ke arah jam sembilan. Praak, hantaman kaki Werkudara mapak
arah jatuhnya tulang. Pletak, wuaduh, sisa tulang paha kambing betotan
Dursasana yang dilempar tepat mengenai jidat Nakula. Cekatan, dengan
daun jati Arjuna membersihkan bercak minyak di beberapa bagian tubuh
Nakula.<br />
Begitulah tata cara makan ala Kurawa malam itu. So, dalam hitungan
detik, gubuk Pandawa menjadi hujan tulang. Sraaak, sebilah panah
Hardadedali dilepas Arjuna dalam emosi yang memuncak. Panah itu telak
menancap di sisa kepala kambing. Kurawa langsung berlompatan siaga.
Duryudana melihat ada secuil kertas di ujung panah. Kami tak akan makan
dari barang haram. Kami hanya makan apa yang telah di sediakan alam.
Bunyi SMS lewat anak panah itu. Tangan Duryudana terkepal. Dia geram
pantaran godaan pertamanya gagal.<br />
Party must go on! Di tenda kecil yang terlihat paling luks di antara
yang lain, Sengkuni kembali rancang strategi. ”Bos, gak sah mbededeg
gitulah. Rasane kita perlu hiburan, biar kendor nich urat,” bisik
Sengkuni sambil memijit bagian pundak Duryudana dari belakang. Duryudana
dingin tak berkomentar. Kegaduhan hatinya disalurkan lewat tangannya
yang terus memindah saluran tivi. Berhenti karena tertarik acara obrolan
santai bergaya ke Oprah Winfrey-Winfrey-an.<br />
Akhirnya, tak seberapa lama, perkemahan itu penuh teriakan histeris
dan tepuk tangan ala monyet. Saudara kembar mereka, Tukul Arwana, masuk
dengan malu-malu. ”Puas..puas? Saya bangga berdiri di sini, paling
ngganteng di antara kalian, katro semua!” ejek Tukul. Seratus Kurawa
langsung keras terbahak-bahak terdengar sampai radius sak kilo meter.
”Saya juga paling genap otaknya di antara kalian. Daripada yang di sana
kurang sak setrip,” tambah Tukul. Semakin malam, tawa mereka semakin
keras tur sampai terkencing-kencing. Bukan hanya polusi suara juga
polusi udara, bau jengkol lagi.<br />
Dengus napas Werkudara lebih cepat dan terdengar berat. Arjuna
berjalan bolak-balik tak jelas. Konsentrasi mereka terganggu kelakar
tawa. Sadewa yang sedang research mengubah daun jati jadi rasa daging
menghunus anak panah. Dengan berlari keluar gubuk, anak panah itu dia
lepaskan. Tuing! Anak panah bersarang tepat dua mili di bawah bagian
vital Dursasana yang menggigil dan berkeringat dingin ketakutan. Sekejap
semuanya menahan napas. Duryudana sigap meloncat keatas, diraihnya
secarik kertas di ujung panah. Tahukah kalian, hiburan kami hanya
bermunajat kepada-Nya, bunyi tulisan dalam tinta emas. Duryudana
emosinya sak gulu karena godaan kedua untuk Pandawa sia-sia.<br />
”Ini tak bisa didiamkan. Persiapkan diri kalian semua. Kita sikat
Pandawa dan tunggu komando!” teriak Duryudana. Para Kurawa bubar. Baju
zirah segera mereka kenakan dan dikamuflasekan dengan men-cantel-kan
dedaunan. Senjata tajam mereka hunus. Untuk memata-matai pergerakan
musuh, radio komunikasi tergendong di punggung. Durmogati diturunkan
awal membuka jalan.<br />
Di pihak lain, Pandawa masih asyik menikmati buah pisang yang mereka
petik di pinggiran hutan. Pelan, Kurawa merayap mendekati sasaran.
”Serang!” teriak Duryudana. Njenggirat, Pandawa pasang kuda-kuda. Dari
sisi kanan, dengan tombak tajam, Durmogati merangsek. Gedabrug,
Durmogati jatuh gulung-gulung menginjak kulit pisang. Dari radio
komunikasinya terdengar suara takbir yang membahana.<br />
Puntadewa ambil inisiatif salami Kurawa satu per satu diikuti Arjuna,
Werkudara, Nakula, dan Sadewa. Mereka minta maaf lahir batin. ”Oalah,..
bagaimana menyerang lawan yang dingin dan memaafkan gini? Yo ayo mulih
saja,” ujar Dursasana. Sembilan puluh sembilan Kurawa tak jadi menyerang
dan pulang, kecuali Duryudana yang berkacak dengan congkaknya.
Werkudara dekati Duryudana dan menegur dengan gaya santri. ”Jangan buat
kekerasan di hari kemenangan. Hari raya, Bro,” ucap Werkudara. (*)<br />
<br />
Oleh: Ki Slamet Gundono<br />
Sumber : http://wayang.wordpress.com/Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-23094159400520373002012-08-13T11:03:00.001+07:002012-08-13T11:04:23.962+07:00Mumet...<style type="text/css">
<!--
@page { margin: 0.79in }
P { margin-bottom: 0.08in }
-->
</style>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-hQyLC4x3qjM/UCh8bJVChuI/AAAAAAAAANM/7cd8or76a6o/s1600/mumet.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-hQyLC4x3qjM/UCh8bJVChuI/AAAAAAAAANM/7cd8or76a6o/s1600/mumet.jpeg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">mumet</td></tr>
</tbody></table>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Seketika mata terasa berkunang kunang..</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Tubuh terasa malas dan lemas..</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Air muka nampak memelas..</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Pikiran berlarian kesana kemari.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Terkadang berbenturan antara satu yang
keras dengan sesuatu yang keras, pecah,</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Kadang sesuatu yang keras dengan
sesuatu yang lebih lembut,, memantul kembali.</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Kadang berbenturan sesuatu yang lembut
dengan yang lembut.. menempel..</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Puyeng menjalar jalar disetiap sudut
otak..</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Mata berputar.. seperti melihat
bintang-bintang muram</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Hati kaku...</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Lidah kelu..</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Terasa malas....</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Hufft...</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
Sebenarnya aku hanya ingin sesuatu..</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="color: yellow; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><b>Aku Ingin
LIBUUUUURRRRRRR.........</b></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
hemmmmhhhhh.......</div>
Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-14729364884861605182012-08-09T09:39:00.001+07:002012-08-09T09:39:27.028+07:00Wisata Tinjomoyo<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-1-jW3UxwC0Q/UCMg2gF2teI/AAAAAAAAAMc/F7mzogjDVVE/s1600/Foto%2528414%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-1-jW3UxwC0Q/UCMg2gF2teI/AAAAAAAAAMc/F7mzogjDVVE/s320/Foto%2528414%2529.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pintu masuk</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />Untuk mengelabuhi cacing-cacing yang bernyanyi sebelum buka puasa, biasanya sore hari saya melaksanakan jalan-jalan "ngabuburit" ke berbagai tempat, antara lain: kost an teman, warnet, indomaret, jembatan penyeberangan, dan tempat-tempat wisata. Nah khusus katergori tempat wisata, saya suka pergi ke Tinjomoyo yang statusnya adalah bekas kebun binatang dan sekarang menjadi hutan wisata.<br />
<br />
Dahulu kala di Tinjomoyo ini telah berpenghuni banyak jenis binatang yang hidup dengan damai, dan menjadi salah satu tujuan wisata per-fauna-an di Semarang, dengan infrastruktur yang memenuhi syarat (pada waktu itu) sebagai kebun binatang. Pada suatu waktu yang naas (menurut temanku) terjadi banjir besar Kali Garang (sungai yang membatasi kebun binatang/pintu masuk kebun binatang), sehingga meruntuhkan konstruksi jembatan yang merupakan satu-satunya jalur penghubung pariwisata Tinjomoyo.<br />
<br />
Karena bencana tersebut pada akhirnya menjadikan tempat wisata ini sepi, serta kondisi tanah yang labil (sering longsor) membuat hewan-hewan penghuni kebun binatang ini di pindahkan ke Taman Margasatwa Mangkang. Sekarang yang tersisa adalah hutan-hutan liar serta jalan-jalan beton yang sudah "tidak baik", dan sebuah jembatan besi sebagai penghubung antara desa Tinjomoyo dengan Semarang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-NrTTP0b-RCg/UCMhYoSwd5I/AAAAAAAAAMs/7nhSVx_B2hg/s1600/Foto%2528418%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-NrTTP0b-RCg/UCMhYoSwd5I/AAAAAAAAAMs/7nhSVx_B2hg/s320/Foto%2528418%2529.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jembatan besi</td></tr>
</tbody></table>
Konon jembatan besi ini adalah pinjaman dari Kodam IV Diponegoro, sebagai jembatan darurat seusai runtuhnya jembatan yang lama. Namun akhirnya jembatan ini harus kembali ke pihak Kodam setelah selesai pembangunan jembatan yang sudah dimulai ini. karena menurut rencana, Hutan wisata ini akan dikembangkan lagi menjadi objek wisata yang lebih modern.<br />
<br />
Sekarang hutan ini menjadi tempat camping, outbond, perang-perangan (entah namanya apa yang pake senapan berpeluru cat itu <i><b>#ndeso</b></i>), dan acara-acara outdoor yang lain, tapi ini yang paling sering dan paling ku suka, yaitu sebagai tempat pemotretan foto model, secara banyak gadis-gadis cantik yang berpose di pinggiran hutan, jembatan, bahkan sungai.... wuiihh pemandangan yang membuat lupa rasa lapar.. <i>#dosa gak ya..</i>. hihihihi...<br />
<br />
Bagi sahabat yang tak suka tempat wisata yang terlalu rame boleh datang kesini, pemandangan yang ada antara lain : hutan, jembatan besi, sungai, jalan-jalan beton yang hampir rusak, bekas kandang binatang, patung-patung binatang, bekas WC, dll..<br />
<br />
Lokasinya dekat dengan Unika Soegijapranata Semarang (dari Jatingaleh Semarang masuk jalan Karang rejo (arah stadion jatidiri) terus masuk terowongan sampai Unika belok kiri, nah sampe tuh... bingung kan... hehehe...<br />
<br />
Ntar tak anterin deh..... hmmm...<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-znxWw6pVlZA/UCMhFSvLSZI/AAAAAAAAAMk/f7mm9bPdrvU/s1600/Foto%2528417%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-znxWw6pVlZA/UCMhFSvLSZI/AAAAAAAAAMk/f7mm9bPdrvU/s320/Foto%2528417%2529.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gerbang</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-_hA-CpNWEPc/UCMhgLG2RWI/AAAAAAAAAM0/_ypSyAeg5AI/s1600/Foto%2528420%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-_hA-CpNWEPc/UCMhgLG2RWI/AAAAAAAAAM0/_ypSyAeg5AI/s320/Foto%2528420%2529.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pembangunan jembatan</td></tr>
</tbody></table>
<br />Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com38tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-24992460366128583902012-08-06T11:02:00.001+07:002012-08-06T11:03:14.146+07:00Dapat Award....Setelah 3 hari vakum tidak menggerayangi dunia maya, akhirnya hasrat itu kesampaian juga, sebenarnya ada satu hal penting yang mau saya bicarakan di postingan kali ini, yaitu mengenai THR yang diberikan oleh sahabat<cite class="user"></cite><span class="icon user"></span><span class="datetime secondary-text"> </span><cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/16601224539176559587" rel="nofollow">♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥</a></cite><span class="icon user"></span><span class="datetime secondary-text"> </span>yang menghuni <a href="http://mahadhifa-twekzlibz.blogspot.com/2012/08/award-ke-enam-dunia-t-wekz-libz.html"><span>☆Dunia ♥ T-Wekz Lib'z☆</span></a> dan belum sempat saya postingkan meskipun sudah saya terima di wesel sejak 3 hari kemarin.<br />
<br />
Keterlambatan ini sebenarnya tidak mengandung suatu maksud apapun, dan bukan pula karena jalanan macet berhubung arus mudik ataupun karena banjir di musim kemarau yang membuat lumpuhnya jalur lalu lintas, tapi lebih karena suasana yang belum memungkinkan akibat berita duka kemarin.<br />
<br />
Alhamdulillah meskipun tanpa podium dan mic double seperti para yang digunakan pas pidato para pemimpin, saya tetap mengucapkan terimakasih kepada sahabat <cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/16601224539176559587" rel="nofollow">♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥</a></cite><span class="icon user"></span><span class="datetime secondary-text"> </span>yang telah mempercayakan THR beruntun ini kepada saya. Berikut gambaran Award yang saya terima, karena tulisannya berbahasa asing, maka sedikit banyak secara jujur saya tidak tahu artinya <i>babar blas..</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-dFJRzm4Wvpk/UB9BjQqTJHI/AAAAAAAAAME/RpC7ZZkKh_0/s1600/award3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-dFJRzm4Wvpk/UB9BjQqTJHI/AAAAAAAAAME/RpC7ZZkKh_0/s1600/award3.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
Untuk selanjutnya melaksanakan amanah dari sang pemberi, maka saya akan membagi-bagikan THR (bukan zakat fitrah jadi gak perlu rebutan, ntar malah harus mbayari posili segala ) yang sudah terbagi-bagi tapi semoga yang sedikit ini tetap menjadi berkah yang penting adil <b>#pisss</b> .. Berikut beberapa tersangka yang kejatuhan durian tertimpa tangga...<br />
<br />
<cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/11079601961797538850" rel="nofollow">Ririe Khayan</a></cite><span class="icon user"></span><span class="datetime secondary-text"></span> yang punya <span dir="ltr"><a href="http://www.ririekhayan.com/" rel="contributor-to nofollow">Kidung Kinanthi</a></span><br />
<cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/16149511801090822692" rel="nofollow">a.i.r</a> </cite><span dir="ltr">yang punya </span><span dir="ltr"><a href="http://kakve-santi.blogspot.com/" rel="contributor-to nofollow">Santai Sejenak | Secangkir Teh dan Sekerat Roti</a></span><br />
<span dir="ltr"></span><cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/10591767524201378111" rel="nofollow">Om Rawins</a> </cite><span dir="ltr">yang punya </span><span dir="ltr"><a href="http://blog.rawins.com/" rel="contributor-to nofollow">Rawins</a></span><br />
<cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/17537843351024307329" rel="nofollow">Pakde Ies</a></cite><span class="icon user"></span><span class="datetime secondary-text"> </span><span dir="ltr">yang punya </span><span dir="ltr"><a href="http://www.djanganpakies.com/" rel="contributor-to nofollow">Djangan Pakies</a></span><br />
<span id="bc_0_25b+seedYb8qD" kind="d"><cite class="user blog-author"><a href="http://www.blogger.com/profile/14456419143234123203" rel="nofollow">Chika</a></cite><span class="icon user blog-author"> </span></span><span dir="ltr">yang punya </span><cite class="user"><a href="http://rainisrainbow.blogspot.com/2012/07/kau-yang-mengutuhkan-aku-review.html" rel="nofollow">penanti hujan</a></cite><span class="icon user"></span><span class="datetime secondary-text"></span><br />
<cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/02447922242470465332" rel="nofollow">mimi RaDiAl</a></cite><span class="icon user"></span><span class="datetime secondary-text"> </span><span dir="ltr">yang punya </span><span dir="ltr"><a href="http://radialgodeks.blogspot.com/" rel="contributor-to nofollow">Serambi RaDiaL</a></span><br />
<cite class="user"><a href="http://www.blogger.com/profile/13705079927258635008" rel="nofollow">Ocha Rhoshandha</a> </cite><span dir="ltr">yang punya </span><span dir="ltr"><a href="http://cerita-ocha.blogspot.com/" rel="contributor-to nofollow">Cerita Ocha</a></span><br />
<br />
Semoga diterima dengan lapang dada, dan tidak nggrundel karena bagaimanapun juga itu adalah karunia dari Yang Maha Kuasa..<cite> </cite><br />
<br />
<cite>Terus terang ini Award pertama, jadi saya bingung harus ngapain.. hehehe...</cite><br />Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com44tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-64851180211101135012012-08-03T13:38:00.004+07:002012-08-03T13:41:01.153+07:00Telah Kembali...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-T8R4Os9AySQ/UBtx3oJGj2I/AAAAAAAAALo/E44kYkxOW2M/s1600/innalillah...jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-T8R4Os9AySQ/UBtx3oJGj2I/AAAAAAAAALo/E44kYkxOW2M/s1600/innalillah...jpeg" /></a></div>
<br />
Beberapa jam yang lalu Simbahku meninggal dunia. Kabar itu ku terima sesaat sebelum aku berangkat sholat jum'at. Jarak yang jauh menjadikan diriku tak sempat melihatnya untuk terakhir kali. Memang aku sudah dikabari 2 hari yang lalu bahwa simbah ku sakit. Mungkin karena sudah tua, pikirku. Sempat terbesit dalam pikiranku andaikan beliau meninggal, itulah kenapa aku tidak terlalu kaget oleh kabar meninggalnya simbahku.<br />
<br />
Simbah ku ini adalah orang yang istimewa menurutku, sahabat semua tahu ? Simbahku lahir tahun 1918, saat Belanda masih menjajah negeri kita ini, bahkan beliau merasakan penjajahan Jepang waktu itu.<br />
Dan luar biasanya, Simbah tidak pikun walaupun sudah tua, dia tetap suka bercerita tentang masa-masa dulu, bahkan Simbah menguasai bahasa Jepang dan sedikit Belanda... sayangnya Beliau tidak bisa menulis huruf latin, melainkan dengan huruf jawa Honocoroko.. Luar biasa..<br />
<br />
Pekerjaan terakhir Simbah adalah sebagai penganyam bambu, ibaratnya beliau tukang servis<i> cething </i>(bakul) <i>tampah</i> (tempeh/tampir) sampai membuat<i> gribig</i>, bahkan membuat kuda lumping. Dan parahnya tidak satupun cucu-cucunya menuruni bakat beliau, atau mungkin lebih karena anak sekarang malas belajar, karena jaman sudah semakin instan.<br />
<br />
Pernah suatu kali aku bertanya, kenapa simbah panjang umurnya, sedangkan orang-orang seangkatan beliau sudah meninggal. Dan jawaban yang ku dapat adalah, bahwa beliau pandai mengontrol emosi, tidak pernah marah, bahkan dendam, atau sekedar <i>nyengiti (</i>baca: membenci)<i>..</i> Dan sampai tua pun beliau masih suka bercanda bersamaku. Aku adalah cucu dari anak beliau yang pertama (ibuku), dan aku anak terakhir. Entah kenapa aku merasa akrab dengan beliau.<br />
<br />
Aku mengharapkan beliau bersama kami untuk waktu yang lebih lama lagi, tapi akupun sadar bahwa setiap perkara sebenarnya telah tertulis pada sebuah catatan oleh Gusti Allah. Akhirnya kami cuma bisa berdoa semoga Allah mengampuni dosa-dosa beliau...<br />
<br />
Maaf Kakek.. Aku belum bisa menjengukmu...<br />
Mungkin besuk aku pulang....<br />
<br />Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-83045012304219521282012-07-30T10:39:00.001+07:002012-07-30T10:40:15.430+07:00Matarmaja VI<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-UHNML2uEDyI/UBYBLsFWbVI/AAAAAAAAAKY/xmk7yrarzRE/s1600/WATU+GEDHEG+%284%29.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-UHNML2uEDyI/UBYBLsFWbVI/AAAAAAAAAKY/xmk7yrarzRE/s1600/WATU+GEDHEG+%284%29.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tebing batu di pinggir pantai</td></tr>
</tbody></table>
Ngrawan (Tempursari, Lumajang) November 2008<br />
<br />
Krisis global September 2008 berimbas pada goncangnya perekonomian Indonesia, tak pelak bagi kami, meskipun hanya usaha rosok an imbasnya sangat besar. Harga-harga barang rosok an menurun drastis, semisal besi yang semula 6 ribu per kilo, turun drastis menjadi 2700.. tak terbayangkan kerugian yang kami tanggung, beberapa kuintal besi yang belum kami kirim kini menjadi sumber kerugian utama kami. Akhirnya kami terpaksa menjualnya dengan harga seadanya, karena harga terus menurun secara signifikan, hingga berhenti di Rp. 1.800 pada bulan Oktober 2008.<br />
<br />
Kabar gulung tikarnya teman-teman sesama lapak rosok an sudah kami dengar, ada yang rugi 2 M, 100 Jt, dan macam-macam.. untung kami merugi tidak lebih dari 50 jt. namun itu semua adalah uang bank, mau tidak mau kami harus menanggungnya..<br />
<br />
Tidak sampai disitu ternyata.. Karena hari-hari kemudian para pencari rosok <i>(bakul-bakul)</i> berhenti mencari rosok, mereka beralih profesi, ada yang menjadi petani, <i>bangkat tebu</i> (kuli angkut tebu), dll. Karena sudah sangat sulit mendapatkan barang. Masyarakat yang semula menjual barang-barang nya dengan harga tinggi, kini tidak mau dibeli dengan harga rendah, karena sebagian dari mereka tidak mengerti tentang krisis yang melanda dunia. Pabrik seng tutup, seng menjadi tidak laku, begitupun barang- barang lainnya, harganya menurun drastis. <br />
<br />
Cara demi cara kami pikirkan, akhirnya mau tidak mau kami hijrah dari Malang menuju Lumajang, tepatnya di sebuah pesisir yang di kelilingi bebukitan.. Tempursari... disinilah babak baru sebuah kehidupan dimulai.<br />
<br />
Bertiga (Saya, Pak Guru (Nur) dan keponakan ku Wahyu) mengadu nasib di sini. Dengan mengontrak sebuah rumah kosong di desa Bureng, kami memulai petualangan kami. Berbekal sepeda motor RC 100 sewaan dan sebuah yamaha 70, kami berjalan dari rumah ke rumah, dari kampung ke kampung. Sungguh kehidupan yang sangat berkesan bagi saya, berada jauh dari kampung halaman, berjuang mencari kehidupan. Tak ada target apapun waktu itu, dapat makan setiap hari sudah alhamdulillah..<br />
<br />
4 hari sekali kami harus setor, karena modal kami di pinjami oleh seorang juragan di Kepanjen Malang, makanya kami di kejar target, minimal 1 truk muatan untuk 4 hari. Pukul 9 kami berangkat, pulang pukul 5, dan menata barang sampai pukul 8, kadang 9. Belum lagi kalo mobil yang menjemput barang- barang kami datang malam-malam, jam 2, bahkan jam 3.<br />
<br />
Dari situ kondisi spiritualku mulai membaik, semula yang tak menghiraukan masalah agama, kini berangsur-angsur mulai rajin sholat. Minuman-minuman haram pun perlahan ku tinggalkan. Dan mungkin itulah hikmah dari petualanganku di Tempursari.<br />
<br />
Sejatinya Tempursari adalah tempat yang sangat indah, pantai-pantai yang bersih dengan ombak khas samudera hindia yang besar seakan siap menelan siapapun yang siap mendekat. Tebing-tebing karang terjal menjulang tinggi dan hamparan padang pasir di pinggiran pantai, serta ribuan camar yang berkumpul menghangatkan badan di antara batas pantai dengan laut adalah pemandangan luar biasa, serta sungai-sungai yang mengalirkan lahar gunung Semeru yang berpasir halus..<br />
<br />
Inilah cerita bulan pertama kami berada di Tempursari Lumajang Jika ada kesempatan, rasanya ingin ku mengulang kembali kenangan-kenangan itu, disitulah mulai ku mengerti akan arti perjuangan, kehidupan, persahabatan, dan syukur..<br />
<br />Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com39tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-10238195952328032402012-07-25T11:31:00.000+07:002012-07-25T12:28:49.415+07:00Kehilangan Hp<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WhGTwguF1WY/UA-EBK4tnTI/AAAAAAAAAKM/Un4_hl38_Nc/s1600/kehilangan.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-WhGTwguF1WY/UA-EBK4tnTI/AAAAAAAAAKM/Un4_hl38_Nc/s1600/kehilangan.jpeg" /></a></div>
Semalam tidurku tidak nyenyak gara-gara dibangunin Marjo, katanya ada Hp yang hilang milik temannya Bento yang kebetulan main di kontrakan kami. Saya dan Marjo adalah penunggu kontrakan kami malam tadi bersama Pakde Indra yang sudah terlelap.<br />
Saya tidur sekitar jam 11, karena paginya harus kerja, sedangkan Marjo biasanya tidur pagi-pagi, karena kerjaannya cuma jaga rental komputer dan kontrakan kami.<br />
<br />
Baru sak klerepan eh sudah dibangunin gara-gara hape yang ilang tadi, dikira aku tahu hapenya dimana. Dengan agak misuh sitik dalam hati, saya bilang gak tau, cuek, kemudian tidur lagi... terlelaplah ke dunia mimpi.<br />
<br />
Lagi asik-asiknya mimpi makan hambergur plus singkong bakar, dipadu dengan teh panas plus gula jawa. Tiba-tiba ada yang bangunin.... sembari menahan mata yang gak mau melek tercium bau Bento yang khas karena sering tidak mandi selama beberapa hari dalam kehidupannya yang nomaden.<br />
" Bro ono masalah ki".. kata Bento<br />
" Masalah opo tho.." tanyaku cuek..<br />
" Tangi sek tho.."<br />
Terpaksa saya bangun juga.. mendengarkan cerita si Bento yang ternyata adalah masalah Hp tadi malam.. dari awal dari akhir Bento bercerita, kalo mereka (teman Bento plus dianya) curiga bahwa yang ngumpetin Hp adalah Marjo, karena pas disitu hanya ada Marjo yang lagi mengetik di TKP.<br />
<br />
Nah permasalahan selanjutnya adalah saudara yang kelangan Hp ini terlanjur ngundang teman temannya sak kampung, curhat.. dan kemudian mau nglurug Marjo, setelah ternyata hape nya di ketemukan di slempitan printer. Dan sebelum rencana itu kelaksanan, Bento minta pendapat ku piye penak e.. pasalnya yang ngajak mereka main disitu adalah Bento, sedangkan Bento sendiri adalah teman saya dan Marjo yang sering nongkrong bareng.<br />
<br />
Pada awalnya saudara yang kelangan Hp itu main di rental sekaligus kontrakan kami, tiduran di situ, kemudian malamnya keluar, Hpnya ketinggalan, setelah diparani lagi ternyata tidak ada di situ, dan Marjo yang ditanyai methentheng bilang tidak tahu.<br />
<br />
Dari situ saya berpikir apakah bener Marjo yang ngumpetin, tapi pasal kedua mereka bilang bahwa profil hapenya sudah di ganti modus silent, jadi ketika di miskol tidak berbunyi...<br />
<br />
Saya tahu betapa jengkel perasaan mereka kalo memang benar di kerjain oleh Marjo, itu kalo bukan si pemilik hp yang teledor juga. tapi kalo sampe ada pergelutan diantara mereka, kan terus puasanya pada batal (malam lho)... Selain itu wong markas kami itu ada di area sekitar markas batalyon Arhadudse-15 Semarang, kalo mereka gelut ntar dikira ada kerusuhan, malah disemprot pake gas air mata malah terjadi tangisan masal..<br />
Saya tidak bisa membayangkan...<br />
<br />
Akhirnya saya berusaha nglerem para darah muda yang mendidih kena ledakan kompor gas (Red. Generasi terbaru dari mercon sebagai penyemarak hari raya adalah kompor gas 12 kg), sedangkan Marjo masih asik donlot pilem naruto di warnet.<br />
Dan akhirnya mereka mau mengerti.. gak jadi ngajak tawur, hufft...<br />
<br />
Saya hanya mengambil hikmahnya dari peristiwa itu, kalo memang guyon ya jangan terlalu jika itu menyinggung perasaan orang lain dan membuat hati nggondok.. Karena itu bisa menimbulkan masalah yang tidak disangka-sangka. Setiap orang punya jiwa, dan perasaan, jadi alangkah baiknya menjaga perasaan orang lain. apalagi bulan ramadhan, Insya Allah menjadi amal yang baik daripada tidak menjaga perasaan orang lain, walaupun gak pernah ikut sholat taraweh.. #nyengiirrr<br />
<br />
Semoga semuanya tidak menjadikan perubahan kultur dan birokrasi yang berujung merosotnya iman dan taqwa serta perekonomian negara Indonesia...<br />
Aminn....<br />
<br />
<br />
<br />Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com32tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-61550982875283001292012-07-22T02:33:00.002+07:002012-07-22T02:38:49.434+07:00Sahabat yang melupakanku...<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
</div>
<div class="Section0" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-W9i2Nmtafig/UAsDp7zRigI/AAAAAAAAAKA/FDq-6Xt4gSQ/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-W9i2Nmtafig/UAsDp7zRigI/AAAAAAAAAKA/FDq-6Xt4gSQ/s1600/images.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sahabat</td></tr>
</tbody></table>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">“ Marhaban Ya Ramadhan…. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">N’ Happy B’day sob.. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">semoga tambah dewasa, </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">dan banyak rejeki…</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Tak tunggu traktirannya...</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Tapi di transfer aja….hehehe “</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;"></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Itulah sms pertama kali yang ku kirimkan buat sahabat yang sudah lama tidak kontak, mungkin </span><br />
<span style="font-size: large;">sekitar 2 bulanan lah. Dia seorang cewek, dulu kita sering curhat-curhatan soal pacar masing-masing.. kita jarang banget ketemu, soalnya lokasi yang berjauhan dan sama – sama bekerja. </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Kemaren adalah hari ulang tahunnya, dan aku mengingatnya… tak piker setelah lamma gak smsan aku sms duluan ngucapin selamat ulang tahun buat dia, berharap punya respon positif untuk </span><br />
<span style="font-size: large;">aku dan persahabatan kami.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Tapi kaget bukan kepalang ketika dia balas smsku bahwa dia gak tahu siapa aku.. jelas jelas aku kami sering smsan, dan nomer hpku masih tetap.</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Akhirnya aku balas saja dengan “ apalah arti sebuah nama”…</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Kemudian dia balas lagi “ kalo gitu makasih”…</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Lalu ku balas “ sama-sama”..</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Agak nyesel juga udah sms ke orang yang gak ternyata sudah lupa dengan ku… huft…</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Tidak hanya sampe disitu, malemnya cowoknya sms ke aku…. Wuihh….. dikiranya aku mau gangguin ceweknya kali.. hahaha.. romantic nya… padahal aku sendiri gak pernah ngurusin kalo ada cowok yang gangguin cewek ku lewat sms atau telpon….</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Dan akhir kata… aku cuma menyimpulkan… mungkin hapenya kecemplung wc…. Atau nomernya ke hapus dikirain teroris…. Atau mungkin satu hal yang gak pernah terbayangkan sebelumnya….</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Gara-gara minta traktiran N’ nyuruh transper kali… hahaha…… secara hari-hari ini banyak yang sambat soal keuangan.. kata mereka… <span style="font-style: italic;">“ambegan wae angel kok mas”…</span><span style="font-style: italic;"></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-style: italic;">“podho lek ngono cak…”</span><span style="font-style: italic;"></span></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;"></span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">Yach.. semoga sahabat-sahabatku tidak melupakan aku… </span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;">lumayan buat dipinjamin uang pas lagi bokek… hahaha….</span></div>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-size: large;"> <span style="font-weight: bold;">#Lempar kancut..</span><span style="font-weight: bold;"></span></span></div>
</div>Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-5069423939104019537.post-82563144645806380922012-07-22T02:24:00.001+07:002012-07-22T02:27:14.543+07:00Apa yang ku Cari...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-0E95JISLksU/UAsA6M5riOI/AAAAAAAAAJ0/O6XqaO2XKso/s1600/Picture+045.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-0E95JISLksU/UAsA6M5riOI/AAAAAAAAAJ0/O6XqaO2XKso/s320/Picture+045.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="Section0" style="layout-grid: 18.0000pt;">
<br />
<br />
<div class="p0" style="color: black; margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Terpekur ku duduk di sini.. lelah membuatku tahu betapa terjal jalan ini.. seperti kata orang – orang yang pernah melewatinya…. Akh.. akankah cukup sampai di sini perjalananku, bukankah puncak itu masih jauh.. tapi betapa lunglai hatiku untuk melewati rintangan – rintangan di depan itu….</span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Pohon-pohon pinus berserakan tegak terpaku, menatap betapa tak berdaya diriku, menandakan baru sedikit jalan yang kulewati. Terdiam.. terkadang menjadi tumpuan ku berpegangan… ikhlaskah ia, aku tak tahu, begitu angkuhnya terkadang manusia, tanpa menyadari bahwa ia telah mengorbankan setiap jengkal yang mereka sebut alam… padahal tak ada seorangpun yang bisa menaklukkannya…</span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Apa sebenarnya yang kucari disini, hanyakah sebuah sensasi, dan egoisme serta kesombongan yang ingin ku tunjukkan di depan mereka.. bukankah aku datang hanya untuk mengorbankan onggok demi onggok rumput yang ku pijak.. dan hanya untuk mengagumi sunrise.. yang sebenarnya itu hanyalah kesombongan belaka.. pernahkah terpikir olehku arti dari pengembaraan ini.. di setiap batang pohon yang ku rengkuh, setiap nafas yang telah terhempas dan setiap rumput yang terinjak, dan batu – batu yang terseret sehingga ia terhempas ke bawah..</span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin: 0pt 28.35pt 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Akh.. aku berbohong .. jika aku mengatakan bahwa aku datang untuk mengagumi keagungan Tuhan.. pasal apa yang menjadikan alasan aku mengatakan semua itu… padahal kadang tak ku jaga ciptaan-Nya.. ku geser kerikil – kerikil yang terserak di jalan yang kulewati.. ku babat rumput-rumput disekitarku berbaring… kubakar ranting-ranting kering yang indah.. meski aku mengatakan aku akan mematikan api saat ku meninggalkannya…</span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Maafkan aku alam… selama ini ternyata tak ku temukan apa maksud semua perjalanan itu, hanyakah untuk membuktikan bahwa aku pernah mendakimu dan mencapai puncakmu… Alasan yang sangat tak manusiawi jika harus mengorbankan engkau… mestinya aku mengerti apa arti semua perjalanan ini..</span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin: 0pt 28.35pt 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Apakah untuk menikmati sepimu dan kesejukanmu… atau untuk membuktikan padamu bahwa aku bisa menaklukkan kau.. padahal semua itu berkat kemurahanmu.. betapa sombongnya diriku, betapa aku tak tahu diri… aku mendakimu hanya untuk satu alasan konyol… untuk sebuah kesombongan…</span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin-bottom: 6pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Alam… biarkan aku menemukan alasan yang tepat untuk mengunjungi engkau lagi, bukan untuk kesombongan dan egoku… biarkan aku temukan diriku… mengerti apa-apa tentangmu…</span><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;"> </span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin: 0pt 28.35pt 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Aku akan berusaha… bukan sekedar memperkosamu, tapi untuk membuat semuanya lebih baik,, bisakah aku… dengan apakah….??</span></b></div>
<div class="p0" style="color: black; margin: 0pt 28.35pt 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;">Alam… jawablah….</span></b></div>
<b style="color: yellow;"><span style="font-family: 'Adobe Garamond Pro Bold'; font-size: 13pt; font-style: italic; font-weight: bold; text-decoration: underline;">Sumbing, 27 Mei 2012</span></b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); color: blue; font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 13pt;"> </span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-I8fWlFkbCAA/UAsAdF2ERAI/AAAAAAAAAJs/sXTFa9tk_WA/s1600/Picture+058.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-I8fWlFkbCAA/UAsAdF2ERAI/AAAAAAAAAJs/sXTFa9tk_WA/s320/Picture+058.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Base Camp</td></tr>
</tbody></table>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 255, 0); color: blue; font-family: 'Matura MT Script Capitals'; font-size: 3pt;"></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-PcISwn8VJeo/UAr-BWabPaI/AAAAAAAAAJY/13Y3hJECHcA/s1600/Picture+032.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-PcISwn8VJeo/UAr-BWabPaI/AAAAAAAAAJY/13Y3hJECHcA/s320/Picture+032.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Puncak</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-TdI72v43roY/UAr--akqiyI/AAAAAAAAAJg/bwCLXFNJyEU/s1600/Picture+037.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-TdI72v43roY/UAr--akqiyI/AAAAAAAAAJg/bwCLXFNJyEU/s320/Picture+037.jpg" width="320" /> </a></td><td style="text-align: center;"></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Puncak</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-T0i-IvQ53sQ/UAr9c2GxtjI/AAAAAAAAAJQ/5E0F_0grum4/s1600/Picture+024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-T0i-IvQ53sQ/UAr9c2GxtjI/AAAAAAAAAJQ/5E0F_0grum4/s320/Picture+024.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanah Putih</td></tr>
</tbody></table>
<div class="p0" style="margin-bottom: 6.0000pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-v2K2dLp6nh4/UAr8s0iNxWI/AAAAAAAAAJI/fyMFXnD86qU/s1600/Picture+018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-v2K2dLp6nh4/UAr8s0iNxWI/AAAAAAAAAJI/fyMFXnD86qU/s320/Picture+018.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Watu Kotak</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Adobe Garamond Pro Bold'; font-size: 13pt; font-style: italic; font-weight: bold; text-decoration: underline;"></span><br />
<span style="font-family: 'Adobe Garamond Pro Bold'; font-size: 13pt; font-style: italic; font-weight: bold; text-decoration: underline;"></span><span style="font-family: 'Adobe Garamond Pro Bold'; font-size: 13pt; font-style: italic; font-weight: bold; text-decoration: underline;"></span></div>
</div>Suwitohttp://www.blogger.com/profile/02109955311475054036noreply@blogger.com0